27

374 47 7
                                    


Ooohallooooo

Jangan lupa votmentnya😊

Happy Reading 💚




.
.
.
.





Hari ini Arin sedang berada di sekitaran kampusnya bersama dengan Rena. Sebenarnya yang punya keperluan hanya Arin, Rena cuman nemenin Arin saja.

Sudah beberapa hari lalu kejadian itu lewat, dan Arin juga sudah melupakan semuanya. Mungkin belum seratus persen Arin lupa, ya mau bagaimana pun juga Doyoung adalah cinta pertamanya. Tapi mau bagaimana lagi hubungan mereka sudah berakhir.

Perlahan-lahan Arin mencoba membuka hatinya lagi untuk Jeno. Arin tidak bermaksud menjadikan Jeno sebagai pelariannya, hanya saja Arin butuh seseorang untuk melupakan Doyoung dengan cepat.

Setelah kejadian itu Doyoung sudah tidak pernah menemuinya lagi. Jangankan menemuinya, memberi pesan ke Arin saja tidak.

Mungkin Doyoung sudah benar-benar melupakan Arin. Jadi jika Doyoung bisa melupakan Arin dengan cepat, kenapa Arin tidak bisa?

Arin berjalan seorang diri menuju ke perpustakaan karena Rena memilih menunggunya di kantin. Tujuan Arin ke kampus yaitu untuk meminjam beberapa buku di perpus sebagai referensinya.

Ditangan Arin sudah ada beberapa buku yang lumayan tebal, dan sudah pasti itu berat. Karena Arin jalan tidak melihat sekitar, seseorang menyenggol bahunya hingga buku-buku itu berjatuhan ke lantai dan menimbulkan suara yang lumayan keras karena koridor kampus sedang sepi, hanya ada Arin dan orang yang baru saja menabrak Arin. Untung saja buku-buku itu tidak menimpa kakinya.

"Maaf." ucap orang itu, dia langsung berjongkok membantu Arin merapikan buku-buku yang ada di lantai.

"Iya gapapa, maaf juga karena gak liat-liat jalanan." kata Arin dengan rasa bersalah.

Orang itu tersenyum simpul, "maba ya?" tanya orang itu.

"Iya."

Mereka berdiri. Ditangan Arin sudah ada dua buku dan sisanya ada ditangan orang itu.

"Mau dibantu bawain?" tawar orang itu ramah.

"Gausah kak, nanti ngerepotin." Arin langsung mengambil alih buku-buku yang ada ditangan orang itu.

"Duluan ya kak." pamit Arin buru-buru.

Orang itu terus melihat kepergian Arin sampai hilang dibalik tembok itu.





"Lama banget sih, ke buru mulai nih." keluh Rena ketika Arin sudah ada di depannya.

Arin mendudukan dirinya dan langsung menyerobot minuman milik Rena yang ada di meja.

"Kenapa sih? Kaya abis di kejar-kejar aja." Rena melihat ke sekitarnya mencari-cari orang yang membuat napas Arin jadi memburu seperti itu.

"Gapapa, udah ayo ke apartemen dulu naro ini buku, baru abis itu ke sekolah Jeno."

Tanpa protes Rena langsung menyetujui ucapan Arin dan membantu membawa beberapa buku yang ada ditangan Arin.

Tujuan pertama mereka emang mau ke sekolah Jeno, karena sebelum liburan biasanya sekolah Jeno mengadakan pensi gitu, dan siapa saja boleh dateng asal membeli tiket masuknya.

Arin dan Rena tidak perlu repot-repot untuk membeli tiket agar bisa masuk, karena masing-masing sudah di kasih dari Jeno dan Jaemin.

Biasanya di acara pensi itu, para alumni akan berdatangan untuk menonton berbagai macam lomba.

[1] Noona - Lee Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang