BAB I

685 49 4
                                    

Matahari bersinar dengan terangnya di ibu kota Jakarta, dengan menikmati segelas es cendol akan aku ceritakan kisah cinta kami yang dulu. Seseorang yang mengubah sifat kekanak-kanakan ku.



--



Di Kamar yang berdinding bunga-bunga dengan suara alunan musik. Aku menulis diatas kertas putih tentang mimpi ku semalam.



"Kira-kira dia siapa ya yang ada di mimpi ku.?" Gumam ku.



'Laras, sini turun ada tamu.' Teriak seorang wanita dari bawah.



Namaku Laras Ayudia, Aku mempunyai rambut kecoklatan dari lahir dan bola mata berwarna coklat. Kata mamaku, aku mirip sekali dengan alm.papa, dengan mata ku yang coklat dan bulu mata yang lentik.



"Iya mah tunggu"sahutku dan bergegas turun ke bawah.




Aku menuruni anak tangga, mama melihat ku tersenyum dan siapa laki-laki dibelakang mama? Mama mempersilahkan tamu laki-laki itu untuk duduk.



"Apa benar kamu bernama Laras Ayudia.?" Tanya laki-laki itu. Laki-laki yang mengenakan jas hitam dan kemeja putih, terlihat seperti bos besar di Perusahaan.



"Iya, apa sebelumnya kita pernah bertemu.?" Tanyaku. "Mungkin kita bertemu di mimpi." Jawab laki-laki itu. "Ohya, nama saya Jason Anggara Winata." Laki-laki itu memperkenalkan dirinya seraya tersenyum.



"Lalu, kedatangan kamu kesini untuk apa.?" Tanyaku tanpa basa-basi. "Aku kesini berniat untuk melamarmu." Lanjut jason tersenyum bahagia.



"Emmphh kita tidak pernah saling mengenal,dan bertemu mengapa kamu ingin melamarku?" Tanyaku. Dengan segera mama menyenggol lengan ku. "Nak jee maafin anak tante ya, anak Tante emang gini kelamaan jomblo." Aku melihat mama bingung, mengapa dia tega menjodohkan anaknya dengan orang yang tidak dia kenal?



"Iya tante gapapa, lagipun saya kesini niatnya baik." Jawab nya tegas. "Gimana Laras Ayudia, maukah kamu terima lamaran dari saya.?" Tanyanya kepadaku.



Mataku melotot dan aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dan mama menjawab "Sepertinya kalian butuh masa pendekatan dulu biar saling kenal."



"Iya benar kata mama, kita harus saling kenal dulu masa cuman kenal di mimpi doang tiba-tiba langsung ngelamar" Sahutku.



"Yauda gini aja, besok kalian jalan berdua ya biar saling kenal."



"Baik tante, saya besok menjemput Laras jam 10 pagi ya."Ucap Jason."oke saya pamit mau pulang dulu." Pamitnya kepada mamaku. Mama mengantarkan Jason ke parkiran. Setelah beberapa menit, mama masuk kembali.



"Sayang, kamu ga boleh gitu sama jason. Jason punya niat baik malah kamu tolak, mau jadi perawan tua.?" Ucap mama.



"Yaudah mama aja yang dilamar jason, aku gamau jadi perawan tua tapi aku gamau buru-buru menikah takut salah pilih ma!." Pekik Laras meninggalkan mamanya.



Di dalam kamar aku langsung menjatuhkan tubuh ku ke kasur, rasanya aneh dilamar laki-laki secepat itu apalagi dengan laki-laki yang tidak dikenal. Aku membuka layar handphone ku dan ada notifikasi dari nomor tidak dikenal.



'hai sampai jumpa esok-jason' begitulah pesan singkat dari jason. "Idih apa-apaan si nih om-om gajelas." Aku melempar hpku sembarang.



"Jadi jalan gak?"



Laras menoleh ke sumber suara. "Ah astaga gue lupa ra, lu kenapa ga telfon gue dulu?"



Rara, sahabat kecil Laras. Rara mendekat dan melempar boneka beruang, "gue udah coba telfon tapi ga diangkat sama lu." Gadis itu melihat ke ponselnya dan benar saja 25 panggilan tak terjawab dari Rara.

you and me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang