BAB VI

183 27 1
                                    

Drrrttt....Drrrrtttt...

Bryan menatap layar ponsel evans, tertulis nama ivanah disertai tanda love.

“Ivanah?”

Evans yang baru keluar dari toilet langsung meraih ponselnya. “apa? Jangan lihat-lihat handphone orang lain dong privasi tau, udah gue mau keluar dulu bay”

Laki-laki itu langsung meringsut pergi ke kamar jason, sementara jason yang baru selesai mandi langsung di hampiri bryan. “JE!”

“apaann...”

“Lu udah tau ko evans punya pacar?”

Jason mengerutkan keningnya,”ha udah punya pacar? Jangan ngawur lu dia baru putus masa udah punya pacar...”

“Tapi.. tadi ada yang nelfon ko evans namanya ivanah pake love gitu, jelas banget gue lihatnya” ujar bryan.

“biarin aja biar ko evans bahagia”

“gak bisa gitu je!” jason meninggalkan bryan karena ponselnya berdering. Bryan menguping pembicaraan jason.

“gimana? Kamu udah siap?”. Bryan mengerutkan keningnya dan kembali menguping. “Jangan lupa pake yang aku suru ya aku ke rumah mu sekarang” suara lembut jason dan bryan pergi untuk menguping evans.

“Iya nanti malem kita jalan lagi ya tempat yang kemarin aja”. Bryan yang mendengarnya menjadi penasaran, ada hubungan apa evans dan ivanah?

Sepertinya hubungan telfon sudah terputus, bryan langsung menghindari agar tidak ada yang curiga. Tapi, bryan malah menabrak jason yang sedang berjalan. “Bry pelan-pelan jalannya punya mata kan? Dipake matanya”

Bryan menutup mulut jason dengan tangan,”sssttt jangan kenceng Ngomongnya”

“Lepasin tangan lu bau”  jason menepis tangan bryan. “lu abis mata-matain ko evans?”

“Iya lu diem-diem aja napa gak usah bawel.

--
*Ting tong*

Gadis itu beranjak dari sofanya, pasti itu jason, ia sudah menunggunya dari tadi. Saat pintunya terbuka, laras memasang ekspresi ngambek.

“lama banget si kamu jee...”

“Aku daniel bukan je” daniel menaikan alisnya.

Setelah tau itu bukan jason, ia menggaruk keningnya dan menatap daniel malu, “maaf niel, ada perlu apa ke sini?”

Daniel memberikan paper bag,”gapapa Cuma mau kasih kamu hadiah aja, kamu mau pergi?”

Gadis itu langsung menerima pemberian dari daniel,”wih gak usah repot-repot niel emang dalam rangka apa? “ laras melihat paper bag nya dan terkejut dengan isinya “ihhhh lucu banget makasih ya niel, tadi kamu nanya aku mau pergi? Iya niel aku mau pergi sama  pacar” lanjutnya.

Deg.
Laki-laki itu langsung berpamitan pulang, dadanya sakit ketika mendengar sebutan ‘pacar’,”yaudah ras aku balik dulu ya”

“Eh bareng niel,itu pacar aku udah jemput” Ucap laras menaruh paper bag di dalam rumah. Daniel menahan rasa sesak di dadanya, dia harus benar-benar dimusnahkan.

Jason membukakan pintu mobil untuk gadisnya dan seraya tersenyum manis,”hai kamu cantik banget hari ini”

Laras tersenyum,”gombal mulu nih om-om”

“Emang gak boleh gombal sama pacarnya sendiri?”

Laras menggelengkan kepalanya, dan melirik arah daniel berdiri”niel makasih ya hadiahnya” . Daniel mengangguk.

“thank you bro, kita jalan dulu ya” jason menepuk pundak Daniel dan masuk ke dalam mobilnya.

--

Jason membawakan paperbag berisikan baju baru yang dibelinya untuk laras,”sini aku bantuin nanti kamu keberatan loh”

“gapapa aku kuat kok, nih kamu bawa ini aja...” jason memberikan lengannya dengan bermaksud untuk digandeng laras.”ih apasi je malu”

Tanpa basa-basi Jason meraih tangan laras dan menggenggam tangan gadis itu erat-erat. Siapa yang tidak baper di gombalin sama laki-laki yang dicintainya.

“Jee...”

Jason menoleh,”aku tebak pasti kamu laper yakan. Suara perutmu kedengeran tau” ledek jason. Gadis itu terkekeh sekaligus malu, dia memilih untuk jujur kalau dirinya lapar.

“ya aku laper je, mau makan sekarang juga” ujarnya.

Jason menepuk kening gadisnya,”bilang dari tadi kalau laper gak usah ditahan gitu. Mau makan apa?”

“aku gak mau makan yang goreng, gak mau makan yang kuah, gak mau makan yang berminyak, gak mau yang bakar, intinya terserah kamu”

Jason mencubit pipi gadisnya,”terus kalau gak mau itu semua, mau nya apa sayang? Jangan bilang terserah nanti aku bingung, mau makan rumput?”

“aku gak tau mau makan apa, yang ada difikiran aku Cuma makan sekarang tapi gak tau makan apa”

“mau pizza?” tanya jason.

Laras menggeleng,”gak mau, aku gak suka pizza makanan apa itu? Gak enak. Gimana kalau makan McDonald’s?” jason baru membuka mulutnya setengah langsung dipotong Laras”yuk gak pake lama aku udah laper”

‘sabar je sabar ini ujian’

Ditempat McDonald’s laras tidak mau duduk ia mau ikut Jason memesan makanan. Tangannya masih didalam genggam jason, sampai mau mesan pun tangannya tidak mau dilepas bahkan saat makanannya di bawa tangannya tetap setia didalam genggaman jason. “uuuhh udah manja nih sekarang”

“siapa yang manja?” tanya laras, tangannya masih setia menggenggam jason.

“kamu, nih mau makan aja tangan aku gak dilepas”laras yang baru sadar langsung melepaskan tangannya. “makan dulu nanti aku gandeng lagi” lanjut jason.

Jason memperhatikan gadisnya makan dan mengambil sehelai tisu untuk membersihkan sisa nasi di mulut gadisnya. Pandangannya bertemu, dan membuat laras menjadi salah tingkah dirinya gugup.

“itu nasi mau disisaiin buat tahun depan?” membuat laras memanyunkan bibirnya. Jason yang mengacak-acak rambut gadisnya, ia merasa gemas “mulutnya jangan manyun nanti aku cium”

“jangan jason” mata gadis itu membulat walaupun pada akhirnya berusaha bersikap tenang.

“Laras?” ia menatap mata laras lekat-lekat sambil menggenggam tangan gadis itu. “minggu depan kita tunangan ya”

Laras mengangguk, “iya aku mau tunangan sama kamu Minggu depan dan aku udah percaya sama kamu dan cinta sama kamu hehe” laki-laki itu terkejut mendengar bahwa gadisnya menyetujui untuk tunangan,”gak salah denger nih? Kamu udah cinta sama aku?”

Laras tersenyum, lalu mengusap tangan laki-lakinya”kamu gak salah denger kok, aku cinta kamu Jason”

Laki-laki itu kegirangan, lalu mencium kening gadisnya. “ahhh akhirnya... Aku juga cinta kamu laras”

“jason gak usah cium-cium segala malu ihhh” ujar laras membersihkan bekas ciuman Jason. “maaf maaf aku refleks aku seneng banget soalnya ahhhhh Laras”

--

Wajah Natasya datar sejak ia mendengar bahwa jason ingin tunangan. Ia jatuh cinta pandangan pertama dengan Jason tapi sayangnya cintanya bertepuk salah tangan. “apa gue gak pantes buat jatuh cinta? Kenapa laki-laki yang gue cintai itu gak bisa nerima cinta gue? Ini siapa lagi yang telfon?”

‘hai nat’

“lu siapa? Dapet nomer gue darimana?”

‘kamu lupa sama aku?’

Sambungan terputus. Natasya menarik nafasnya dalam-dalam, dia harus cari tau siapa yang telfon tadi dan siapa calon tunangan dari jason.

--


Jangan lupa vote ya guys!!

And thank you for support guys!!
Lopyuuuu!!😙

And thank you for support guys!!Lopyuuuu!!😙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
you and me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang