BAB XVIII

196 36 12
                                    

Sore saat itu, Jason sedang berada di dalam kamar mandi,ponselnya yang berada di atas berdering. Laras berinisiatif untuk mengangkatnya, takut-takut kalau ada hal penting. Namun saat sebuah nama tertera di layar ponsel, laras bergeming sambil berfikir.

‘hai je, cincin kamu ketinggalan nih di hotel. Maaf baru ngabarin, aku juga baru lihat, mungkin ketinggalan pas kamu cuci tangan di wastafel'

Laras tercengang, dan jantungnya berdetak sangat cepat. Jason punya pacar lagi? Siapa dan sejak kapan?

‘jee... Halo? Kamu denger aku kan?’

Buru-buru laras mematikan panggilan itu, mencengkeram erat ponsel jason hingga rasanya ingin sekali menghancurkan sampai tidak terbentuk. Tapi, lebih dari itu rasa sakit karena mengetahui Jason mempunyai pacar di belakangnya membuat jantungnya serasa terhenti.

“sayang”

Laras menoleh dan mendapati jason yang baru keluar dari kamar mandi dengan tangan mengeringkan rambutnya.

“Kenapa?”

“Aku mau kita pisah” laras menatap dua bola mata jason lekat-lekat.

“hey kamu kenapa?”

“Cincin kamu kemana?” tanyanya pura-pura tidak tahu.

“Cincin?” matanya bergerak-gerak menghindar dari tatapan laras. “em.. aku lepas eh maksudnya aku simpen soalnya kendor jadi aku simpen “

“bagus..  disimpen aja biar gak hilang, apalagi ketinggalan..” sindirnya.

Tubuhnya mematung kaku dan rahangnya tertutup rapat.”iya”

“Ya udah aku mau ke bawah dulu”

“ras” panggil jason yang membuat langkahnya terhenti. “aku bohong”
Laras pun berbalik, menghadapi laki-laki itu.

“Aku bohong soal cincin...” ia menjeda sebentar. “cincinnya ketinggalan di hotel cici aku”

Laras menatapnya dalam diam, membiarkan jason berkata dengan sejujurnya .

“aku gak bohong kalau cincinnya kendor, jadi karena takut hilang aku lepas pas di hotel cici aku”

“cici?”

“Aku minta maaf gak kenalin kamu ke cici aku. Sumpah pas kita deket cici aku pergi ke luar negeri. Aku gak sempet ras, gak sempet ngenalin kamu ke cici” jason berkata demikian.

“aku tahu kamu salah faham dengan nama itu, aku mohon kamu jangan berburuk sangka aku punya pacar lagi itu cici aku”jason hendak menyentuh bahu laras, namun gadis itu menghindar.

“aku malam itu ke hotel cici, karena ciciku baru pulang dan dia mau kesini gak enak takut kamu salah faham, dan benar aja kan?”

Laras menatap jason tajam.

“okey.. cici aku namanya helena tapi di kontak aku namanya pacar kedua”

“kenapa namanya itu?”

“karena pacar aku kamu”

“bohong?”

“aku gak bohong ras”

Laras menghela nafas. “jadi itu beneran cici kamu?”

“Beneran itu Cici aku”

“aku Cuma mau kamu jujur. Kalau kamu gak jujur sekarang mungkin sepanjang hidup aku bakal negatif thinking mulu sama kamu”

Jason membelak. “jadi Cici telfon soal cincin?”

Laras mengangguk kepalanya samar.
“aku minta maaf, kamu jangan marah ya?” pinta jason memelas dan mendekat untuk mendekap tubuh laras. “maaf ya mungkin cara aku salah”

you and me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang