BAB XII

178 28 4
                                    

Jason memarkirkan mobilnya. Dia menyapa satpam baru dirumahnya dan duduk ditengah antara bryan dan evans.

"Darimana aja lu? Baru balik"

"Ademin hati laras ko"

"sekarang gimana?"

"Aman dong" jawab jason, bryan yang mendengarnya hanya mengangguk, sedangkan evans hanya menggeleng dan tersenyum kecil. Ia masih ingat perkataan Natasya dan ekspresi cemburu laras.

"Je, besok gue mau jalan sama nurul. Boleh gak minjem mobil lu? Hehe"bryan menatap jason, menunggu jawaban laki-laki itu.
Jason berfikir sebentar. "mobil lu kenapa? Rusak?"

Byran cengengesan dan menggaruk tengkuknya. "hmm.. gak rusak sih Cuma bosen aja pake mobil itu mau yang beda aja gitu. Lagian mobil lu banyak tapi yang dipake itu aja, jadi gue mau pinjem mobil yang jarang lu pake"

Jason menatap lurus ke tv. "yowes, pake aja yang ada di garasi. Kuncinya dikamar gue semua, lu pasti tau kan tempat gue taro kunci mobil? Pake ajaa, ko evans kalo mau pake juga pake aja ya"

--

Laras menyeduh susu cokelat di dapur, mama laras juga masuk ke dapur. "kenapa ma?" tanya Laras. Mama laras mengajak laras untuk berdiskusi di ruang tamu.

"kamu serius kan terima lamaran jason?" Laras menatap mamanya bingung. Ekspresi mamanya terlihat khawatir. "mama aku tuh serius sama Jason gak main-main kok"
Wanita itu menarik nafasnya dan menghembuskannya perlahan. "syukurlah... Mama kira kamu masih gak rela nikah sama jason karena terpaut umur yang lumayan" mama laras mengusap tengkuk anaknya."acaranya di percepat jadi besok sayang". Mata laras melebar dan menatap mata mamanya.

'GILA!'

--

Tangannya mengepal gugup bersama dengan debaran jantungnya yang menggila. Sejak tadi ia memandangi makanan di depannya tanpa nafsu sama sekali. Ia sedang sibuk merangkai rencana di dalam kepalanya.

"nat gak makan?"

Natasya mengangkat wajahnya kaget sehingga pandangannya langsung bertemu dengan mata Rey.
Kali ini Natasya benar-benar memikirkan cara yang baik untuk mensukseskan rencananya itu. Semua itu Natasya lakukan demi jason. Natasya sungguh-sungguh ingin memiliki jason seutuhnya.

"Gak laper" jawabnya dengan wajah menunduk menatap piring. Dijauhkannya piring itu.
Rey mengamatinya."kamu kenapa si beb? Ada masalah? Dari tadi aku perhatiin kamu diem aja? Mau cerita?"

Rey datang di hidupnya dalam keadaan yang tepat, di saat ia sedang butuh seseorang yang sama. Hubungan itu terjalin karena mereka berdua memiliki kesamaan, yaitu sama-sama di bully oleh temannya.
"kenapa kamu beb?"

Natasya terhenyak, lalu menggeleng. "Gapapa" jawabnya sambil kembali menatap pipiringya. Ya ampun, kenapa hatinya ingin kembali dengan laki-laki bajingan itu. Jantungnya berdegup kencang seakan ia kembali jatuh cinta dengan rey.

"aku mau balikan sama kamu, aku tau aku salah saat itu"
Kalimat rey sontak membuat natasya membeliak terkejut. Wajahnya terangkat panik bersama jatuhnya sendok dari tangannya sehingga menghasilkan bunyi yang cukup nyaring."a-aku gak salah denger?"

"gak, kamu gak salah denger. Aku sayang sama kamu nat"
Natasya menggeleng. "eng-engga bisa" di seruputnya es jeruk itu dalam satu tarikan napas. Kegugupan ini benar-benar membuat otaknya membeku.

"kenapa ada cowo lain?"

"sebenarnyaa aku-"

*Drrttt....drrrttt...*

Ponsel natasya yang berada diatas meja berdering, membuat dirinya lolos dari pertanyaan rey.
"a-apa dimajuin besok?"

'iya tadi gue denger dari vendor mereka'

you and me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang