BAB XXV

153 38 7
                                    

Beberapa jam yang lalu, Evans dan ivanah telah resmi menyusul jason dan laras menjadi pasangan yang sah menurut agama dan negara. Di saksikan oleh ratusan tamu dari beberapa kalangan, evans menjabat tangan sang ayah mertua seraya mengucapkan janji suci pernikahan dengan lantang.

Pesta pernikahan di adakan di sebuah ballroom hotel bintang lima terlihat begitu megah dan mewah. Bryan menangis terharu melihat pernikahan kokonya ini. Mereka terlihat begitu bahagia di hari yang bersejarah ini.

"Anjay, sekarang udah nikah aja nih" jason menghampiri sang koko yang sedang mengganti pakaiannya di ruang pengantin.

"Ntar malem langsung gue gas lah"

"Asu!" Ia merebahkan dirinya dengan gelak tawa.

"Alah lu juga dulu gitu kan... Langsung gas abis nikah"

"Sok tau lu setan" jason menoyor laki-laki itu. "Namanya juga pengantin baru yakan"

"Eh lu emang masih hapal gimana gerakannya? Kan udah lama lu gak nganu sama laras?" Tanya evans, membuat jason mendesis ke arah laki-laki itu dengan tatapan tajam.

Sebenarnya ia dan laras memang belum berhubungan lagi setelah terakhir kali mereka bertemu sekitar tiga tahun lalu.

"Tai lah kau ko" dengkusnya.

Evans tergelak puas, menepuk-nepuk pundak jason. "Dua hari lagi kan lu balik ke Jepang, sebelum balik lu gas lah malam ini, siapa tau jadi"

Mendengar itu membuat wajah jason perlahan berubah kaku. "Laras belom mau hamil lagi" ujarnya pelan.

Kedua alis Evans terangkat tinggi. "Ngapa?"

"Masih trauma" jelas jason dengan bayangan wajah laras. "Gue sih ngikutin aja, yang hamil kan dia ko, mungkin fisiknya baik-baik aja tapi mentalnya itu loh yang sulit"

Evans mengangguk samar. "Ngerti sih gue, wajar kalau dia masih trauma"

"Heem, apalagi ya gue baru tau kalo dua Minggu pasca keguguran dia masih sering ngerasain kram" jason berujar.

"Ya.. anggap aja kalian disuru balik ke masa pacaran. Nikmatin waktu berdua" ujarnya seraya menepuk-nepuk bahu Jason. "Semangat.. udah nambah umur jangan kebanyakan kepikiran, apa-apa dipikirin hati boleh panas tapi kepala tetap dingin"

Jason mendengkus dengan bola mata berputar."iye.. makin tua makin bawel ya lu"

"Bawel-bawel gini gue tetep ganteng kan"

"Idih najis iwh"

--

Jason mencari keberadaan laras ditengah-tengah banyaknya para tamu undangan yang hadir dalam acara itu. Sebelum jason menemui evans, laras diajak Helena untuk berkeliling.

Dari tempatnya berdiri saat ini, jason bisa melihat helena yang sedang berbincang dengan rekan-rekan kerjanya. Disamping helena ada sosok gadis cantik yang sejak tadi ia cari. Laras sedang tersenyum pada teman-teman helena, membuat jason tanpa dasar ikut tersenyum.

Dengan cepat jason menghampiri laras, melangkah dengan melebarkan senyumannya. Samar-samar Jason mendengar percakapan laras bersama gerombolan wanita-wanita sosialita itu.

"Adik ipar gue dh hamil lagi" wanita berumur tiga puluh itu berseru heboh. "Udah tiga bulan lagi" ujarnya.

"Adik ipar lu kapan?"

Laras sontak menoleh saat pertanyaan itu terlempar untuk helena.

"Sedikasih tuhan aja lah, kalau belum ya berarti belum rezekinya"

"Iya sih" wanita itu melirik laras sekilas. "Tapi ya lebih bagus jangan ditunda-tunda"

"Bener tuh bep.. kejadian kemarin jangan diingat lagi shay buka lembaran baru" sambar wanita lainnya yang membuat laras tidak nyaman.

you and me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang