BAB XV

180 30 12
                                    

“bibi lagi buatin teh hangat, kamu istirahat aja ya dikamar”suara laras tertelan di pundak jason.

“mau peluk aja. Bau pisang bakarnya nyengat parah banget tadi”
Laras mengelus punggung suaminya itu bergantian.

“yauda iya nanti aku suruh bibi gak masak pisang bakar lagi kalau ada kamu ya. Sekarang kamu istirahat ya di kamar”

Ia mengangguk kecil sebagai jawaban, tapi tangannya yang berada di pinggang laras tetap tidak mau melepaskan pelukan itu.

“jangan jauh-jauh” rengeknya.
Ya ampun jason jadi semanja ini sama laras.

“yauda aku ke kamar ya sayang” pamit jason yang dibalas anggukan dari laras.

Author : yailah jason pake pamit segala, mau berangkat ke sekolah?

Memasuki kamar mereka, Jason langsung merebahkan tubuhnya ke atas ranjang. Kedua tangannya terbentang lebar sembari meramas kain sprei yang halus. Padahal mualnya hanya sedikit, tapi akting lemasnya berhasil mencuri perhatian laras.

“Baru kali ini gue manja banget sama cewek selain cici” jason menggelengkan kepalanya. Wajah Jason masih berbinar ketika ponselnya yang berada di atas laci berdering.

“Kenapa ko?”

“je, malam ini cici lu pulang tapi dia nginep di hotel dulu katanya”

“serius? Gue nanti malem samperin cici deh”

“Sekalian aja ajak laras dia kan belom kenal sama cici lu”

Dahinya mengkerut, membuat kedua alisnya menyatu. Sejak bertemu laras, ia lupa memperkenalkan helena pada gadis itu, karena helena pergi ke Jepang untuk urusan pekerjaan. Tapi kini ia dan laras sudah menikah, jadi ia harus memperkenalkannya di waktu yang tepat.

“cici jam berapa di Jakarta, dan dimana hotelnya”

“sekitar jam 7 malam, nanti gue kirim pesan nama hotelnya”

Jason memijat pangkal hidungnya. “yowes nanti gue kesana”

“Sama laras kan?”

“Mungkin liat aja nanti”katanya lagi.

“nanti kabarin gue kalau cici udah di hotel”

Jason menaruh ponselnya di atas laci kembali. Sontak Jason terkejut saat ia menangkap tubuh laras yang sudah berdiri di ambang pintu dengan satu cangkir teh hangat di tangannya.

“telfonan sama siapa?” kata gadis itu.“cewek atau cowok?”

“Sama ko evans” jason maju mendekat. “tadi ko evans ngasih tau tentang proyek itu” bohongnya.

“awas aja kamu bohong” kalimat ini, kalimat yang membuat jantung jason berdegup kencang, ia tidak pernah membohongi laras. Ia ingin berkata jujur tapi belom saatnya.

“sayang”

“Aku gak suka ya kamu bohongin aku, kita kan udah nikah seharusnya saling terbuka jangan ada kebohongan di sini”
Jason mendengkus.”udah ya jangan marah-marah lagi, kasihan dedenya denger kita berantem”

“Ya makanya jangan bohongin aku dong” mungkin hormon wanita hamil Laras jadi lebih mudah mengeluarkan air mata saat bertengkar dengan jason. Ini pertengkaran pertama mereka.

“Maaf ya”

“Gak mau aku kesel sama kamu!”

Jason memejamkan matanya, menarik nafasnya panjang. Ia tidak mau mengeluarkan kata-kata kasar yang berlandaskan emosi sesaat malah memperburuk keadaan.

you and me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang