BAB XXIII

129 32 7
                                    

Sudah lima tahun berlalu, dan sudah selama itu juga laras dan jason menjalani hubungan jarak jauh. Kepergiannya dalam mengejar karir ke negeri kincir angin tidak sia-sia.

Sementara itu Laras yang mendapatkan tawaran kerja kini sudah selesai.

Di tahun pertama saat mereka menjalani hubungan jarak jauh, semua berjalan dengan lancar. Komunikasi diantara mereka pun terjadi sangat baik. Jika memiliki waktu luang laras akan menghubungi jason lebih dulu, begitu sebaliknya. Jason akan menghubungi laras saat dirinya memiliki waktu libur.

Di tahun kedua, mereka pernah memutuskan untuk bertemu di Australia tempat dimana Laras mendapatkan tawaran pekerjaan. Jason mengambil cuti selama lima hari dan dapat mengunjungi sang istri di sana. Menghabiskan waktu bersama, jalan-jalan, makan malam yang romantis.

Bukan hanya itu, jason juga menetap di apartemen Laras selama berada di sana. Mereka menghabiskan malam yang panjang layaknya suami istri yang sah. Tapi dengan satu hal, jason masih menggunakan pengaman.

Seiring berjalannya waktu, komunikasi diantara mereka semakin menurun. Dalam sebulan jason hanya menghubungi laras hanya sekali. Kesibukan keduanya tidak sempat memberi kabar satu sama lain.

Hingga tahun-tahun berikutnya terlewati, komunikasi diantara mereka makin memburuk. Hal itu menyebabkan konflik di antara mereka. Masalah yang kecil dijadikan besar. Hingga tak satu pun keduanya mengucapkan kata maaf.

Terpisah oleh jarak dan waktu benar-benar menimbulkan kesalahpahaman. Memang tidak banyak pasangan yang berhasil melewati itu. Laras pernah menangis karena jason tidak memberi kabar sedikit pun.

Hingga saat ini, mereka tak saling bertemu. Komunikasi melalui sambungan telfon pun tidak lagi pernah terjadi. Laras yang sudah kembali ke Jakarta merasa semakin jauh dengan Jason.

"Udah kamu coba belom?"
Laras tersentak seraya mendongak, menatap helena yang baru saja masuk ke dalam kamar dengan menbawa satu dress lainnya ditangan. Laras mengangguk sebagai tanda ia sudah mencobanya.

Helena lalu menyodorkan satu kebaya ke arah laras. Kebaya berwarna baby pink dengan pola lace dress. "Nah, kalo yang ini buat acara awal, cici bikinin kembaran sama Jason"

Laras langsung terdiam.  Hampir setahun kebelakang ia tidak lagi bertemu, mereka benar-benar lost contact. Setelah jason mengirimkan bunga, laras sama sekali belum mendapatkan kabar apapun dari laki-laki itu secara langsung, kecuali info yang ia dapat dari helena,bryan dan Evans.

Sejujurnya, Laras sangat takut Jason melupakannya.

"Ras, kok bengong sih" helena menyenggol lengan laras, membuat gadis itu terhenyak salah tingkah. "Jangan mikirin jason, ntar juga pulang dia"

"Eh apasih ci"elak Laras.

Tepat lima hari dari sekarang, evans dan ivanah akan melangsungkan resepsi pernikahan. Jason diminta pulang dan cuti selama seminggu untuk menghadiri pernikahan sang kakanya itu.

"Jason gak ngabarin kamu bukan berarti dia punya pengganti kamu" ujar helena seolah tahu apa yang adik iparnya khawatirkan. "Jason cuma banyak kerjaan aja, kalau gak sibuk pasti ngabarin kamu kok. Maklumin aja"

Hampir setahun mereka tidak lagi berkomunikasi. Apa laki-laki itu merindukannya?

"Biarlah ci, gausa bahas mas jason dulu" tiga tahun lalu, laras mengganti nama panggilan jason. "Gamood jadinya aku ci"

Helena menghela nafas. "Emang jason ngeselin tapi jangan marah sama dia ya? "

"Tapi ci dia hubungin cici bisa tapi untuk aku gak sama sekali" mata laras terud kedepan, berusaha kuat menahan desakan air mata di pelupuk matanya. "Sebenarnya dia masih Anggep aku gak sih?"

you and me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang