BAB IV

198 31 2
                                    

Suasana kamar Daniel hening, daniel melihat layar ponselnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

“kalau saja, gue gak ninggalin lu ras, pasti gue udah jadi pacar lu sekarang bukan inisial J itu” ujar daniel menatap layar ponselnya. “Kayanya gue harus cari tahu siapa inisial J itu buat gue musnahkan dari kehidupan Laras”

Drrrttt...Drrrrtt...
Ponselnya bergetar

“Pas banget lu telfon gue butuh bantuan lu”

‘....’

“kita ketemu di cafetaria sekarang”

‘....’

“gue kesana sekarang”

-Cafetaria-

Di sudut pojok cafe, seseorang memakai topi dan Hoodie hitam, meminum secangkir kopi hitam. Daniel berjalan menuju ke tempat seseorang itu. Dirinya berhenti ketika tepat di hadapan seseorang serba hitam ini.

“lu punya rencana buat musnahkan seseorang?”

‘lu masih meragukan kemampuan gue ha?’
“Okey gue minta lu musnahkan laki-laki berinisial J yang deket sama cewe ini” ucap daniel memperlihatkan foto laras.

‘itu masalah kecil, apa imbalannya?’

“Rumah dan mobil cukup?”

‘oke deal’ laki-laki itu meninggalkan daniel ‘ohya sekalian kopi gue bayarin'

--

“Kamu masih ngambek?”

“Entah, tapi aku mau ke suatu tempat” jawab laras menatap jason . Jason menaikan alisnya, melihat raut wajah laras yang gemas.

“Aku mau ke cafetaria”

Jason mencubit pipi gadisnya itu.
“Sekarang tuan puteri?”

“tahun besok” laras menepis tangan jason.

“Okey kita berangkat sekarang”

Sesampainya di cafetaria, ponsel jason berdering, helena. Jason melihat nama yang tertera di ponselnya langsung keluar dari cafe. Laras yang menunggu jason tidak sengaja melihat daniel didalam cafe itu.

“Hai niel”

“Eh hai ras, sendirian?” daniel yang terkejut melihat keberadaan laras disini.
“gak niel sama temenku” Daniel mengangguk.

“Ras, udah pesen?” jason datang menghampiri mereka. “udah selesai telfonannya?”

“udah sayang” jawab jason mencubit pipi laras, daniel yang melihatnya tidak suka, oh apakah ini laki-laki berinisial J?. Daniel diam-diam memotret jason dan mengirimkan foto itu ke seseorang tadi.

“yauda niel kita pindah meja ya”

Laras dan jason asik bercanda ria, lalu menyeruput segelas lemon tea”enggak je bukan gitu, tapi yang bener aksi rodanya empat demo rodanya 3”

“Loh? Aku kira itu pertanyaan serius”

“Jangan dibawa serius je sekali-kali bercanda dong”

“Iyaiya hubungan kita mau dibawa serius juga”

“jason” laras mencubit paha jason. Jason tidak merasakan sakit apapun namun jantungnya berdetak kencang seakan dunia ini mau berhenti.

--
Sore pun tiba, suasana jalan Jakarta semakin ramai dipadati kendaraan. Mungkin efek orang-orang pulang kerja, mereka menghadapinya biasa saja. Jason dan laras berada diantara kepadatan lalu lintas tersebut, mereka asik bercanda dan meminta pendapat satu sama lain.

“kamu lucu tau kalo pake bando bunga gitu” ujar Jason.

“Masa? Tapi kok aku biasa aja ya”

“besok pake ya. Aku mau liat”

“Oke kalau ada ya”
Perlu beberapa jam mereka melewati kepadatan lalu lintas Jakarta, ia tau bahwa gadisnya itu sudah lelah dari tadi. Makanya dia mengajak untuk pulang saja dan dilanjutkan besok. Mobil hitam jason terparkir di halaman rumah gadisnya, namun gadis itu justru tertidur. Dia berinisiatif menggendong gadisnya dan membawanya masuk ke dalam rumah.

Jason menghampiri laras dan mengangkat tubuh gadis itu dalam dekapannya. “Tidur yang nyenyak ya aku anter kamu sampai ke kamar” ujarnya. Diketoklah pintu rumah gadisnya. Mamanya laras pun menyuruh jason untuk membawa laras masuk ke kamar.

“makasih ya jason”ujar mama laras. “iya tante samasama kasian laras kecapean dia, saya pamit pulang ya”pamit jason. Jason langsung keluar dari rumah Laras, namun dia belom menyadari kehadiran laki-laki serba hitam.

--

Lorong gedung tua, terdengar derap langkah kaki. Sosok hitam tersebut berhenti didepan laki-laki mengenakan jas hitam. Perlahan, dibukanya hoodie hitam dan topi miliknya.

Iqbaal Ramadhan.

Dirinya memberikan sebuah rencana untuk memusnahkan jason. Ia mengeluarkan sebuah kertas yang bertulis beberapa imbalan yang harus ia terima. Laki-laki jas hitam itupun menyanggupinya.

“apa lu yakin ini berhasil?” tanya laki-laki berjas hitam. Daniel. “gue pasti berhasil dan lu harus bayar semua itu” bisiknya kepada daniel. Ia tau rencana iqbaal sangat gila, tapi dia setuju demi gadis yang dicintainya.

HAI GUYS MAAF UP NYA LAMA HEHE
BANYAK TUGAS KULIAH 😌
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA GUYS 😙

HAI GUYS MAAF UP NYA LAMA HEHEBANYAK TUGAS KULIAH 😌JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA GUYS 😙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
you and me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang