BAB XI

182 27 1
                                    

Laras yang tengah sibuk dengan makanannya, ponselnya berdering. Dilihatnya layar ponselnya.
Daniel.

‘ras sibuk gak? Hari ini bisa ketemu?’

Laras tipe yang kalo sudah ada yang serius dia tidak mau bertemu dengan laki-laki lain termasuk teman kecilnya. Laras berfikir untuk mencari alasan. Jason yang melihat kekasihnya sedang kebingungan.

“Sayang?”

“iya” gadis itu melirik jason. Sahutan Laras membuat ketiga laki-laki itu menatapnya.

“Kamu kenapa kok kaya bingung gitu?”

“Daniel. Dia ngajak aku ketemuan, tapi aku gak mau. Aku lagi cari alasan biar gak ketemu dia”

“Sini hp kamu” jason mengambil ponsel laras. Bryan dan Evans kebingungan menatap laras dan jason secara bergantian.

“Udah aku bales sayang” ujar jason.

“kamu bales apa?” tanya laras. “aku jawab kamu gak sibuk dan bisa ketemu sama dia. Aku temenin kamu nanti ketemu sama dia abis liat tempat prewedding kita kesana langsung ya” jawab jason seadanya mengelus kepala gadis itu.

“gue boleh ikut gak?” tawar evans.

“boleh lah ko, bryan sama calvin kalo mau ikut juga gapapa tapi kayanya harus jaga jarak deh feeling gue gak enak”

“oke je”

--

Daniel memperlihatkan ponselnya pada Natasya.”eh diterima nat”
Natasya tersenyum.”bagus ini harus sesuai rencana kita awal, lu gak boleh sampe gagal”. Daniel bangkit dari sofanya dan menepuk pundak Natasya. “lu tenang aja kali ini gue pastikan mereka gagal tunangan”.

Ajakan pertemuannya disetujui laras dengan tujuan menggagalkan pertunangan Laras dan jason. Ia senang, lebih senang lagi bila rencananya itu berjalan dengan mulus dan sesuai ekspektasi.

“Lu mau kemana?”

“gue berangkat sekarang”

“gue sama iqbal ikut biar sesuai rencana” daniel mengangguk.
--

Evans,bryan, dan calvin memantau dari kejauhan sambil memesan beberapa sushi.

“kenapa si kita harus pantau dari jauh?” tanya bryan pelan.

“iya ko evans, kenapa gak bareng mereka aja?”

“Gue bukannya fitnah ya, tapi gue punya feeling gak enak sama si niel niel itu” keluh evans.

“kenapa ko evans punya feeling kaya gitu?”

“Gaktau ya, feeling gue nih ada yang gak beres dari si niel itu entah ya apa itu gue juga belom tau”jawab evans. Bryan menganggukan kepalanya.

“tapi.. apa ada hubungannya dengan jubah hitam?” Evans menarik nafasnya santai.“entah kita liat aja, kalo emang ada berarti dalang dari semua itu si niel”

“Kok perasaan gue tiba-tiba gak enak gini ya, ada yang ganjel ko” ujar bryan. Evans menaikkan alisnya.“perasaan gak enak apa lu masih laper?”

“laper sama ada yang aneh”

Dilain meja daniel melirik pada jason dan laras secara bergantian. Dirinya meremas celana menahan kesal ini tidak berjalan sesuai ekspektasi.

“Hai ras,je”

Kepala jason mendongak, dan terkejut daniel mengetahui namanya. “Kok bisa tau nama gue?”

Laras melirik pada jason. Ada benarnya juga, daniel kan belom kenalan dengan jason, terakhir bertemu pun tidak ada perkenalan.

you and me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang