Part 36

545 54 13
                                    

   "Satu kata yang menggambarkan perasaan kita yang begitu betah berada pada orang yang begitu baik, berada di dekat orang yang selalu membuat kita candu ketika melihat senyumnya, berada di dekat orang yang begitu perhatian.
NYAMAN."

~•AngkasArra•~

Happy reading 🌻

Seperti apa yang dikatakan nya kemarin, Angkasa pulang kerumahnya. Dia harus bisa mengerti bahwa sang Papa kerja semata-mata hanya untuk dirinya, tidak lebih dari itu. Dia harus belajar sabar, meski sang Papa tidak selalu ada waktu untuk dirinya.

Angkasa sudah sampai di rumahnya, dia memarkirkan motornya diluar pagar. Dia turun dari motornya dan memandang rumah yang sudah lama dia tinggalkan.

Satpam yang bertugas menjaga gerbang pun, menyadari akan kehadiran Angkasa dan dengan sigap Satpam tersebut membuka kan gerbang untuk Angkasa.

"Mari masuk Den," kata Satpam tersebut.

Angkasa mengangguk. "Makasih Pak. Oh ya Pak, tolong masukkan motor saya kedalam. Maaf kalo saya merepotkan,"

"Tidak apa-apa Den," jawab Satpam tersebut di akhiri dengan senyuman khasnya.

Angkasa berjalan memasuki rumah yang sudah sangat lama dia tinggalkan, dengan menenteng ranselnya.

Sudah beberapa bulan dia meninggalkan rumah tempat dia dibesarkan ini, rindu? Sudah pasti, siapa yang tidak rindu dengan tempat yang menjadi saksi dia dibesarkan?

Angkasa berjalan menuju ruang tamu dan di ruang tamu sudah ada sang Mama dan Papa yang menunggu dirinya. Angkasa tersenyum melihat kedua orangtua nya, senyum nya kali ini begitu tulus. Meski Angkasa belum sepenuhnya memaafkan sang Papa, tapi mulai sekarang Angkasa akan berusaha memahami Papa nya.

"Sayang," panggil Sarah dan langsung memeluk anak semata wayangnya itu.

"Iya Ma," jawab Angkasa membalas pelukan sang Mama.

"Mama seneng kamu kembali, jangan ninggalin Mama lagi ya,"

"Gak akan Ma,"

Angkasa pun melepaskan pelukannya dan beralih menatap sang Papa.

"Maafin Papa," ucap Ahmad lirih.

"Angkasa juga minta maaf sama Papa,"

Ahmad langsung memeluk putra nya itu, sungguh Ahmad bahagia anak nya sudah kembali kerumah. Sekarang dia sadar, bahwa Angkasa juga butuh perhatian dari nya.

"Udah ya sedih-sedih nya, sekarang kita makan siang dulu. Pasti Angkasa kangen masakan Mama kan?" ucap Sarah, Angkasa dan Ahmad pun melepas pelukannya.

"Kangen banget pasti nya Ma!" jawab Angkasa antusias.

"Mama juga masakin makanan kesukaan kamu loh Ang," kata Ahmad.

"Iya dong! Yaudah sekarang kita ke dapur yuk!"

Sesampainya di dapur mereka langsung duduk di meja makan, mereka makan siang dengan tenang sesekali bercanda gurau.

Para asisten rumah tangga yang melihat keluarga itu berkumpul kembali merasa senang, karna rumah ini sudah tidak sepi lagi karna kehadiran Angkasa yang selalu memperhatikan mereka layaknya keluarga sendiri.

AngkasArraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang