Part 21

870 65 1
                                    

Jangan lupa vote ya:)
Comment nya juga, karna saya butuh kritik dan saran dari kalian semua:)
Pliss jangan jadi silent reader:v

"Saling menasehati itu adalah kewajiban bagi setiap orang. Tapi jika orang itu tidak terima kita nasehati, biarkan saja yang terpenting kita sudah menasehatinya, urusan dia mau berubah atau tidaknya bukan urusan kita."

~•AngkasArra•~

Happy reading🍃


Bel pulang sudah berbunyi. Para siswa/siswi SMA Tunas Bangsa berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Bel pulang memanglah yang paling ditunggu-tunggu setelah terkurung didalam kelas bebera jam yang membuat kita sangatlah bosan.

Arra, Jingga dan Melati berjalan beriringan menuruni anak tangga. Mereka berjalan dengan sangat santai dan sedikit bercerita disepanjang jalannya, hingga mereka sampai didepan gerbang SMA Tunas Bangsa yang ternyata supir pribadi Jingga dan Melati sudah menunggu.

"Ra kamu mau tungguin Abang Raynad atau mau bareng aku?" tanya Melati.

"Atau gak bareng gue aja mau Ra?" tanya Jingga.

"Enggak usah Mel, Ji. Aku nunggu Abang Raynad aja." jawab Arra.

"Tapi gak pa-pa kan lo nunggu sendiri?" tanya Jingga lagi.

"Iya Ra, soalnya supir kita udah dateng." ujar Melati.

"Iya gak pa-pa, kalian duluan aja. Supir kalian udah nunggu tuh, sana buruan." balas Arra.

"Yaudah kalo gitu kita duluan ya Ra." pamit Melati.

"Gue duluan." pamit Jingga.

"Assalamu'alaikum." salam keduanya.

"Wa'alaikumussalam, kalian hati-hati ya." balas Arra dan mendapatkan anggukan dari kedua sahabatnya.

Dan tinggallah Arra seorang diri menunggu kedatangan sang Abang. Sekolah masih terbilang ramai, banyak murid-murid tengah asik berbincang dulu, nunggu jemputan, nunggu angkot dan masing banyak lagi.

Selang beberap menit Abang Raynad pun datang.

"Assalamu'alaikum Adek Abang." salam Raynad dari dalam mobil.

"Wa'alaikumussalam." jawab Arra dan masuk kedalam mobil.

"Gimana sekolahnya hari ini?" tanya Raynad dan mengendarai mobilnya.

"Alhamdulillah baik-baik aja Bang." jawab Arra.

"Gak ada yang ganggu?"

"Gak ada."

"Syukur kalo gitu."

"Oh iya Bang, nanti kita mampir ketoko buku dulu ya."

"Ngapain sih Dek ketoko buku? Mau beli novel lagi? Ingat loh dek novel kamu di rumah udah banyak. Bahkan saking banyaknya udah Ayah buatin perpustakaan pribadi buat kamu." ujar Raynad.

Memang benar apa yang dikatakan Raynad, bahwa Arra sudah memiliki perpustakaan pribadi yang dibuat khusus untuk menyimpan koleksi novelnya.

AngkasArraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang