Part 1

2.3K 159 5
                                    


Jangan lupa vote coment and follow ya
Happy reading:)

Seorang laki-laki yang baru saja sampai didepan gerbang SMA Tunas Bangsa turun dari motor ninja nya yang berwarna hitam itu, dia menatap malas gerbang yang kini sudah ditutup.

"Ck, gerbangnya udah ditutup lagi" kata Laki-laki itu, dia melihat-lihat satpam yang bertugas menjaga gerbang tersebut sampai dia menemukan satpam tersebut dan menghampirinya.

"Pak Junet buka gerbangnya!" kata laki-laki itu datar.

"Eehh den Angakasa, aduh gak bisa den nanti saya dimarahin sama pak  Harun" kata pak junet. Ya laki-laki itu adalah Angkasa Kesatria Bimantara badboy  tampan nan pintar SMA Tunas Bangsa.

"Ck, cepatan buka pak, nanti biar saya yang bicara sama Pak Harun, Pak Junet tenang aja," kata Angkasa kesal, tetapi mukanya tetap datar.

Pada saat Angkasa dan Pak Junet berdebat sebuah mobil sport berhenti tepat didepan gerbang SMA Tunas Bangsa, dimobil itu turun seorang gadis yang begitu cantik.

"Bang adek masuk dulu ya" kata gadis itu kepada abangnya tersebut sambil menyalaminya.

"Yaudah sana, abang pergi dulu" kata abangnya itu, dan mobil sport itupun hilang menelusuri jalanan.

Sedangkan Pak Junet dan Angkasa sedang asik berdebat tampa menghiraukan kehadiran gadis cantik itu, sampai suara gadis cantik itu menyadari mereka.

"Assalamu'alaikum, Pak Junet gerbangnya udah ditutup ya?" kata gadis itu lesu.

"Wa'alaikumussalam, iya neng Arra" kata Pak junet, sedangkan Angkasa? Laki-laki itu sedang memperhatikan gadis yang bernama Arra itu. Ya gadis cantik itu adalah Aisyah Az-zahra Ar-rahman, gadis yang dibaluti jilbab lebar, ini pertama kalinya dia terlambat.

"Yah pak, tolong dong buka gerbangnya, Arra pertama kalinya loh terlambat, masa gak dikasih keringanan pak?" kata Arra lesu.

"Hmm benar juga ya, Arra kan baru pertama kali terlambat, yaudah saya bukain gerbangnya" kata Pak Junet lalu membuka gerbang.

"Alhamdulillah, makasih ya pak" kata Arra memasuki sekolah setelah gerbang dibuka.

Sedangkan Angkasa itu belum sadar, karna sejak dari tadi Angkasa terus memperhatikan gadis yang bernama Arra itu sampai-sampai tidak memperhatikan gerbang yang hampir saja ditutup lagi.
"Eehh pak, kenapa ditutup lagi gerbangnya, saya belum masuk pak" kata Angkasa ketika tersadar dan melihat gerbang hampir ditutup lagi oleh pak Junet.

"Den Angkasa gak boleh masuk, den Angkasa kan udah sering telat" kata pak Junet.

"Ya gak bisa gitu dong pak" kata Angkasa datar.

"Hmm pak, mending disuruh masuk aja, kasian" kata Arra, karna dia sedari tadi belum masuk ke kelasnya melainkan masih melihat laki-laki yang bernama Angkasa itu tidak diperbolehkan masuk oleh pak Junet.

"Hmm yaudah, untuk kali ini den Angkasa bisa masuk, lain kali jangan ulangi lagi ya" kata pak junet memperingati.

"Iya pak iya, tenang aja" kata Angkasa masih datar.

Mukanya Datar banget kayak tembok-Batin Arra

Dan pada akhirnya Angkasa diperbolehkan masuk kedalam sekolah, dan Arra sudah pergi terburu-buru memasuki kelas XI MIPA 3 yaitu kelasnya.

"Assalamu'alaikum, ma'af bu saya terlambat" kata Arra lesu.

"Wa'alaikumussalam" jawab semua penghuni kelas XI MIPA 3.

"Kamu terlambat Arra, ibu harus kasih hukuman sama kamu, kamu taukan hukuman apa yang ibu berikan ketika ada yang terlambat?" kata ibu itu.

"Iya bu Mirna saya tau, saya izin taruh tas dulu bu" kata Arra kepada guru yang bernama Mirna yang merupakan giru killer.

AngkasArraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang