Part 26

784 63 8
                                    


"Tidak ada yang tidak mungkin selagi kita terus berusaha dan berdo'a."

~•Aisyah Az-zahra Ar-rahman•~

Happy reading🌻

Saat ini Angkasa dan Arra berada di UKS. Sebenarnya Arra menolak karna dia ingin pergi ke kelas saja, tapi bukan Angkasa namanya yang tidak bisa membuat orang nurut padanya.

"Lo pilih pergi ke UKS jalan kaki, atau lo pilih ke kelas gue yang gendong?" ancam Angkasa.

Sontak Arra membulatkan matanya sempurna. Bagaimana bisa Angkasa berkata seperti itu? Sungguh menyebalkan!

"Pe-pergi ke UKS Ja-jalan kaki aja," jawab Arra gugup.

Itulah ancaman seorang Angkasa agar Arra mau nurut kepadanya.

Nadia yang merupakan anak PMR yang bertugas hari ini mengopres pipi kanan Arra yang ditampar tadi dengan air dingin. Pipi kanan Arra terlihat begitu merah akibat tamparan yang begitu keras, bahkan bekas tangan Diska masih ada di pipi Arra.

"Kamu ditampar siapa sih Ra? Sampe berbekas gini," ujar Nadia kepada Arra.

"Atau jangan-jangan Angkasa ya yang nampar kamu?" lanjutnya.

Angkasa menatap Nadia tajam.

Sontak Nadia takut dibuatnya dan buru-buru mengopres dan mengoleskan salep di pipi kanan Arra.

Arra terkekeh melihat wajah masam Angkasa. Sungguh lucu pikirnya.

"Bukan Angkasa kok Nad," balas Arra.

"Trus siapa Ra?" tanya Nadia lagi.

"Lo mau obatin atau mau wawancara?" ujar Angkasa, judes.

"Iya iya maaf." balas Nadia.

"Sabar ya Nad," ujar Arra.

"Selalu sabar aku mah Ra ngomong sama orang kayak dia,"

"Kalau udah selesai mending lo keluar," ujar Angkasa, judes. Sungguh dia muak sekali dengan anak PMR yang satu ini, orangnya begitu ingin tau masalah orang lain.

"Judes banget sih,"

Arra mentap Angkasa. Orang yang ditatap pun mengangkat bahu nya acuh.

"Udah selesai Ra. Kalau gitu aku pergi dulu ya," pamit Nadia.

"Iya Nad, makasih ya. Maaf udah repotin,"

"Santai kali Ra. Ini kan tugas gue,"

"Ehehe iya Nad,"

"Gue pergi ya Ra," pamit Nadia

"Sama Angkasa enggak pamit?" ujar Arra berniat menggoda.

"Ogah!!" balas Nadia. Setelahnya diapun keluar.

Angkasa yang mendengar itupun hanya memasang muka datar.

"Datar amat mukanya," ujar Arra kepada Angkasa.

"Suka gue lah," balas Angkasa.

AngkasArraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang