Part 39

164 12 3
                                    

"Bukan tuhan tak tau sedih mu, tapi tuhan tau kamu kuat" -Mark Lee NCT

Happy reading 🌹

Saat ini Arra sedang menangis di pelukan sang Bunda, trauma nya di masa lalu kembali lagi, sungguh dia begitu takut, andai tidak ada Angkasa dan teman-temannya apa yang akan terjadi padanya?

"Udah ya sayang, sekarang kamu aman," ucap sang Bunda menenangkan Arra.

Angkasa yang sedari tadi melihat Arra menangis di pelukan sang Bunda hanya bisa terdiam dan merasa iba ketika melihat Arra yang begitu ketakutan.

Ya! Angkasa langsung mengantar Arra pulang setelah kejadian tersebut, sedangkan Alex, Akbar dan Samuel mengurus supir angkot mesum itu. Entah apa yang dilakukan oleh teman-temannya kepada supir angkot itu setelah Angkasa dan Arra pulang, Angkasa pun tidak tau dan masa bodoh.

"Assalamu'alaikum,"

Angkasa langsung menoleh ketika ada orang yang memberi salam, dan orang itu yang tak lain adalah Ayah dan Abang nya Arra.

Bunda Khadijah sudah memberitahu kepada Ayah Abassir dan Raynad tentang kejadian yang menimpa Arra lewat telepon setelah Angkasa menceritakan semuanya.

Abassir, Ayahnya Arra, langsung memeluk putrinya ketika sang Putri melihat dirinya dengan air mata yang membasahi pipi nya.


"Tenang sayang, sekarang kamu baik-baik aja, tidak ada yang akan melukai kamu. Maaf, maafin Ayah." kata Abassir menenangkan sang putri.


Abassir pun melepaskan pelukannya dan mengecup puncak kepala sang putri begitu lama, setelah itu Arra langsung dipeluk lagi oleh Raynad, Raynad memeluk Arra begitu erat. Sungguh dia merasa bersalah atas kejadian yang menimpa adik nya, andai dia tidak mengikuti kegiatan yang di adakan oleh organisasi di kampus nya dan langsung menjemput Arra mungkin kejadian hari ini tidak akan pernah terjadi dan trauma yang dialami di masa lalu tidak akan terulang.

Raynad memang tidak bisa menjemput Arra, karena dia harus mengikuti kegiatan organisasi yang dia ikutinya di kampusnya, Raynad juga sudah memberitahu Arra lewat pesan WhatsApp, dia tidak tau bahwa Arra tidak aktif karena setelah mengirim pesan pada Arra, Raynad langsung memasukkan handphone ke dalam saku celananya.

Yang bertugas untuk menjemput Arra adalah Raynad, Ayah Abassir tidak bisa menjemput Arra karena pekerjaannya di kantor yang begitu padat terlebih Ayah Abassir selalu pulang malam. Jika Raynad tidak bisa maka supir dirumahnya lah yang bertugas menjemput Arra.

"Abaaangg hiks," tangis Arra dipelukan Raynad.

"Maafin abang,"

Raynad melepaskan pelukannya, dan menatap adiknya prihatin, "Sekarang sudah baik-baik aja, kamu tenang ya? Jangan nangis lagi."

Arra mengangguk dan melepaskan pelukannya dari Raynad.

"Dek, sekarang kita ke kamar," ucap Bunda Khadijah.

Ibu dan Anak itu berjalan menjauh dari ruang tamu menuju lantai dua tempat kamar Arra berada.

Raynad duduk di samping sang Ayah yang dimana berhadapan langsung dengan Angkasa, "Angkasa terimakasih."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AngkasArraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang