Chapter 1

31K 1.2K 64
                                    

Oit, Vomentnya jangan lupa. Tolong yah, jangan lupa!. Aku maksa soalnya😎.

Author Pov.

Suasana ramai tercipta di kediaman Aelion. Pasalnya sang kepala rumah tangga tersebut sudah membuat keributan dengan anaknya.

"Ed! Kamu masuk bk lagi!?" Seru Damian seraya menjewer telinga remaja berusia 8 tahun itu, Edgar yang sudah berseragam tak rapi pun meringis.

Dia menepis kasar tangan Damian dan menatapnya tajam, mata yang sama dengan mata Damian "Daddy berisik, suka-suka Ed" Ketus Edgar seraya duduk di kursinya.

Damian menghela napas berat, Edgar masih aja musuhin dia. Memang sih niat Damian untuk membuang Ed dulu bukan main-main gilanya.

"Ed, gaboleh gitu nak" Ucap Queenze yang datang dari arah dapur. Dengan nampan makanan di tangannya dan menyajikannya di meja.

Edgar mendengus, dia menarik tangan Queenze dan mengusak di perut rata Queenze "Mom," Panggil Edgar pelan dan manja.

Queenze mengelus kepala Edgar "Kenapa nak?" Tanya Queenze, sedangkan Damian tengah bersidekap dada dengan bibirnya yang mengerucut sebal.

"Ed sayang mommy, hehehe" Edgar tersenyum lebar sampai dua gigi kelincinya terlihat. Matanya membentuk eyesmile indah turunan Damian.

Queenze gemas "Mom juga sayang kamu," Ucap Queenze.

"Tapi janji jangan nakal dan sampai masuk bk lagi, kamu masih Sd loh. Jangan buat masalah" Pesan Queenze lembut, Edgar merengut sebal dan mengangguk.

"Jangan percaya Mom, Ed gabakal nurut" Celetuk remaja 17 tahun yang wajahnya amat sangat tampan. Perpaduan gen dari Damian dan Queenze memang terbaik.

Edgar mendecih sebal, abangnya ini berisik sekali. Riel duduk di kursi sebelah Queenze dan mencium pipi Mommynya itu. Walau ringisan samar terdengar saat dia mendaratkan pantatnya di kursi.

"Pagi abang" Sapa Damian tenang, dia duduk tak jauh dari ke tiganya dan menyesap susu coklat hangatnya. Riel mengangguk "Pagi Dad" Sapa Riel balik.

"Sudah, cepat sarapan dan bergegaslah" Ucap Queenze lembut.

Mereka mengangguk dan menuruti apa yang Queenze minta, memang hangat sekali keluarga satu ini. Berbeda dengan tetangga sebelahnya yang pagi-pagi sudah kacau.

Buagh!

"HUAAAAAAA MAMAAAAA KAKAK JAHAAAAAAT" Teriakan itu memecah keheningan, bahkan keluarga Queenze bisa mendengar tangisan itu.

"Alzi bertengkar lagi dengan Alshee" Gumam Queenze sambil menyuapkan nasi goreng ke bibir indah seksinya.

Edgar menggeleng "Tapi emang dasarnya bang Alzi cengeng. Beda banget sama bang Ilza yang cool" Celetuk Edgar.

Alzi dan Ilza, Alzi cengeng sedangkan Ilza dingin. Ilza adalah kepribadian ganda atau bisa disebut Alter Ego milik Alzi, karena Alzi lemah dan selalu di bully. Maka dari itu Ilza terbentuk.

"Jangan berisik, lanjutkan sarapan kalian" Ucap Damian tenang dan berwibawa. Tapi..kedua tangannya sudah bergetar pelan, karena dia mau nangis saat ini. Sakit hati dia gak dapat ucapan sayang dari Edgar.

Queenze sadar suami cengengnya itu mau nangis, dia berjalan mendekat dan membekap erat tubuhnya. Damian langsung melingkarkan tangannya di pinggang Queenze dan menangis tanpa suara.

"Hiks.." Isaknya lirih, Queenze mengelus kepala Damian lembut disertai kecupan hangat di pucuk kepalanya.

Edgar dan Riel tak mau perduli, mereka memang tak menyayangi Damian. Yang mereka sayang hanya Queenze seorang.

Mampos kena karma.

"Bang, gimana hubungan sama Kak Shee?" Celetuk Edgar datar. Tak perduli sih sebenarnya, dia cuma perduli dengan Rain. Gadis yang sekelas dengannya, imut dan menggemaskan.

Ed suka gadis itu hahahaha.

"Baik" Gumam Riel tak acuh, dia menikmati nasi goreng yang mommynya buat. Nikmat sekali, surga dunia.

"Iya abang?"

Riel tersenyum lugu kemudian berdiri, lalu memeluk Queenze dari belakang. Tinggi Queenze hanya sebatas dagu Riel, jadi pelukable banget.

"Riel berangkat Mom, emuuach~ Riel sayang mommy" Ucapnya lembut dan diakhiri senyum manis menawannya.

Queenze mengangguk kemudian melepaskan pelukannya pada Damian dan berbalik pada Riel "Hati-hati abang, jangan lupa pake helm"

Riel mengangguk senang dan mencium pipi Queenze "Riel sayang mommy. Muach."

Queenze tertawa pelan "Mommy juga sayang Riel."

Riel tertawa pelan kemudian berlari keluar dari rumah, dia harus cepat atau nanti terlambat.

Tapi, baru saja keluar rumah, ada pesan masuk di ponselnya.

Alshee tai kucing✔️

Riel, lo belikan gue es krim di Lotte mart.

Gamau tau, ini semua tugas lo.

Iya bangsat.

Santai.

Ngajak gelut lo!?

Kagak, ampun komandan.

Rasa-rasanya Riel ingin memecahkan ponsel bermata 5 nya, tapi kalau dia lakuin ntar Daddynya marah huhu.































Tbc..

Holaho, btw aku kaget sih Damian bakal muncul di beranda tiktok😂.

My Pet Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang