Chapter 9

8.9K 674 71
                                    

Riel masuk ke dalam kamarnya, dia bersender di pintu kaca balkon seraya menunduk. Kedua tangannya mengepal erat dan dia juga menggigit kuat bibir bawahnya.

"Hiks.."

Nah loh...malah nangis, kirain Riel Dark mode bakalan muncul. Riel menghapus air matanya dan segera membanting tubuhnya ke kasur.

Dia memukul kasur dengan tangan dan kakinya.

"Huaaaaaaaa Alshee jahat! Hiks...Riel kan gak serius..hiks..Alshee percaya aja masa...hiks..HUAAAAAAAAAA ALSHEEEEEEEEEE"

Jadi guys, sebenarnya tuh Riel sama Haical cuma lagi acting. Tapi Alshee langsung percaya, nampaknya si Haical juga begitu.

Sedangkan di kamar Alshee, gadis itu tengah tertawa gemas setelah mendengar teriakan Riel barusan. Gemesin bangeg sih, lagian dia ngapai ngomong begitu. Nakal.

"Anak nakal" Bisik Alshee.

"HUAAAAAAAA ALSHEEEEEEEE"

Malam itu diakhiri dengan teriakan dan tangisan memekan telinga dari Riel. Dan tawa bahagia dari Alshee, dia memang suka mendengar dan melihat Riel menangis.

Dan besok, matanya pasti sembab.

.
.
.

Riel membuka matanya yang terasa berat, iyalah berat. Wong dia tidur sambil nangis "Hiks..pusing.." Lirihnya sambil memukul pelan dahinya.

Kepalanya pusing sekali, dan badannya terasa lemas. Belum lagi celananya yang terasa lengket karena Riel belum mengganti celananya.

Riel berusaha bangun, tapi tak bisa. Dia tak punya tenaga bahkan untuk duduk sekalipun "Mom..." Lirih Riel sekali. Mana mungkin mommynya bisa denger.

"MOMMYYYYYYYYYYYYY....uhuk..hueeeek" teriakan yang diakhiri dengan muntahan di pinggir kasurnya.

"Hueeeek..hiks..pusing.." Riel menghapus air matanya dan menggeser tubuhnya menjauhi area bekas muntahannya. Tubuhnya meringkuk seperti bayi, Riel seperti mau mati saja.

Cklek.

"Mom-"

"Kamu sakit?"

Riel menoleh dengan cepat, jika kepalanya tidak lengket dengan erat mungkin sudah lepas dari tempatnya.

"Alshee?" Alshee berjalan masuk ke dalam kamar Riel dan mendekati ranjang besar di tengah kamar. Riel menjulurkan kedua tangannya ke arah Alshee.

"Gendong~" Rengeknya manja, Alshee tersenyum gemas.

"Kita kan uda putus"

Riel terdiam, kedua tangannya meluruh ke bawah dan bibirnya melengkung sedih.

"Hiks..jadi kamu serius..huaaaaaaa jahat! Hiks...Alshee...jahat...gak sayang Riel lagi.." Racaunya sambil menendang selimut dan melpar bantal sampai jatuh.

"Yakan kamu yang salah-"

"Maaf..huhuuuuu maaf..hiks...maaf.."

Alshee mau tak mau memaafkan remaja menggemaskan itu, dia mendekat dan langsung menggendong bridal Riel "Ganti celana kamu" Ucap Alshee.

Riel yang menelusupkan wajahnya di ceruk leher Alshee hanya mengangguk saja, mau diapain dia sama Alshee Riel tak peduli. Yang penting Alshee masih mau menemuinya.

"Kok bisa sakit?"

Riel mengedikan bahunya "Mana aku tau. Aku kan ikan" Racau Riel, ini pengaruh panas di tubuhnya ni. Jadi gajelas apa yang dia bilang.

Alshee tertawa pelan, ada-ada aja ya bocah ini kalau lagi sakit.






























Tbc.

My Pet Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang