Chapter 5

13.3K 796 33
                                        

Author Pov.

Suasana runyam terbentuk, Alshee baru saja kembali dari toilet bersama Carina dan Thalia. Begitu sampai mereka malah melihat keadaan pacar mereka yang menangis dalam keadaan berbeda.

Riel yang masih berusaha untuk bangkit walau bagian belakangnya sangat nyeri, ngilu dan berdenyut. Tak lupa dengan telapak tangannya yang lecet dan berdarah.

"Lo kenapa!?" Seru Alshee langsung menggendong bridal Riel dan mendudukannya di pangkuan Alshee.

"Cal?" panggil Carina lembut pada Haical yang tengah menangis sambil mengusap kasar air matanya, dia berdiri dan langsung menerjang Carina dengan pelukannya.

Sedangkan Thalia sudah emosi, dia tengah menenangkan Devion yang masih menangis karena kehilangan alat pendengarannya

"Brengsek.."Desis Thalia dingin.

"Ada apa Riel? Bilang sama gue?" Tanya Alshee lembut seraya menangkup wajah Riel, tapi remaja itu menepisnya dan membuang pandangannya.

Hidungnya memerah, isakan masih terdengar dari bibirnya "Ini semua gara-gara lo" Ucap Riel dingin dan datar. "Turunin gue!" Alshee heran, tapi dia memilih untuk menurunkan Riel ke kursi di sebelahnya.

Alshee hendak mengelus kepala Riel, tapi kembali ditepis "Gausah pegang-pegang gue" Ucap Riel dingin lagi, dia menatap tajam Alshee.

Oke, Alshee tak tau apa yang terjadi. Tapi rasanya dia tak bisa untuk tidak sakit hati. Memang Riel tak menyukainya tapi...bukan begini caranya menolak perlakuan Alshee.

"Lo kenapa Riel? Jawab gue" Bujuk Alshee sekali lagi. Riel tak menjawab dan malah mendecih kasar, oke Alshee tak bisa bersabar lagi.

"Lo melawa-"

"Iya, emang kenapa? Lo mu mau hukum gue? Hukum aja gue gak peduli" Tantang Riel tak takut, Riel malas berpura-pura lemah dan penurut di depan Alshee.

Sudah cukup. Dia capek, lagipula Riel tak masalah jika dia putus dari Alshee. Toh yang dia hanya perlu mengganti uang jika melanggar hukuman.

Alshee termangu, senyum getir terbentuk walau hanya sebentar. Dia mengusap rambutnya sendiri kemudian mengangguk.

"Oke, terserah lo aja" ucap Alshee datar kemudian hendak pergi. Tapi sebelum itu dia memberikan sapu tangannya pada Riel.

Agar menutupi celana telapak tangannya yang berdarah "Lo bisa pulang sendirikan? Gue ada urusan" Ucap Alshee kemudian pergi.

"Lo urus aja pacar lo berdua, gue mau kasih seseorang hadiah" Ujar Alshee tenang pada Carina dan Thalia.

Keduanya mengangguk, membiarkan Alshee pergi dalam keadaan emosi yang menggebu dan sakit hati yang tinggi.

Riel melirik siluet Alshee yang sudah menjauh, dan meremat seragam Alshee yang ada di pinggangnya. Dia tak mengerti...tapi ketika Alshee berbicara dingin padanya.

Disitu Riel merasa takut, takut jika Alshee akan pergi jauh, amat sangat jauh dan menjauhinya. "Kalian kenapa?" Tanya Carina lembut pada Haical.

"Hiks...jadi gini.." Lirih Haical memulai laporan pada kekasih tercintanya.











































Bruagh!!

Alshee menekan perut Hendrick yang hampir mengenai daerah sensitif para pria "Kenapa lo lakuin itu" Ucap Alshee dingin dan penuh penekanan.

Hendrick meringis seraya memegang kaki Alshee "Gue suka sama lo! Tapi lo malah suka sama si pecundang itu!" Seru Hendrick kesal sekaligus sedih.

Dia penggemar Alshee dan sangat menyukainya, tapi Alshee malah suka sama Riel yang jelas-jelas gak suka sama dia.

Mendengar itu membuat Alshee menyeringai "Lo suka sama gue?" Tanya Alshee perlahan kemudian jongkok dengan kaki yang masih di perut Hendrick.

Hendrick kembali meringis seraya mengangguk "Banget.." Ucapnya.

Alshee menyeringai semakin lebar "Kalau gitu, lo harus mau-" Alshee melanjutkan ucapannya di telinga Hendrick sampai membuat remaja itu merona hebat.

Wajahnya langsung semerah tomat, tapi tak ayal dia mengangguk senang "Gak papa, gitu aja gue uda seneng" Ucapnya senang. Alshee tersenyum lalu mengelus kepala Hendrick.

Dia punya rencana bagus untuk menghukum peliharaan nakal seperti Riel yang sudah mulai memberontak.

























Tbc..

Syalalal

My Pet Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang