Chapter 7

11.7K 741 42
                                    

Riel menuruni tangga dengan tergesa, dia harus menemui Mom dan Dadnya, ada yang harus Riel minta ada keduanya itu.

Tadi malam dia dapat mimpi buruk, padahal siangnya dia pergi kencan bareng Alshee. Tadi malam dia mimpi Alshee pergi darinya dan tak kembali lagi.

Serem gak tuh.

"Oh, abang kenapa belum selesai?" Tanya Queenze begitu melihat Riel sampai di dekat meja makan. Dengan masih menggunakan piyama pikachunya.

Napasnya terengah-engah, dia menatap tajam Queenze dan Damian "Riel gamau sekolah!" kekeh Riel, keduanya menoleh dan menatap heran Putra sulung mereka.

"Tapi kenapa-"

"Riel maunya Alshee!! Alshee-Alshee-Alshee!!" Riel menghentakan kakinya ke lantai dan membanting tubuhnya. Persis seperti Damian yang begitu dengan Ziyel.

Damian menghela napas "Tapi kenapa harus Alshee?" Tanya Damian datar, tangannya melingkar apik di pinggang Queenze.

Riel mendongak dan menatap melas Queenze "Alshee...hiks..Riel mau Alshee..hiks..HUAAAAAAAAAA PANGGIL ALHSEEEEEEE!!" Oke dia mengamuk lagi dengan air mata yang mengalir deras.

Queenze memijit pangkal hidungnya, akan ribet kalau Riel sedang dalam mode Damian. Berbahaya "Abang mau apa sama Alshee?" Tanya Queenze lembut.

"MOMMY GAPERLU TAU! PANGGIL ALSHEEE!! HUAAAAAAA ALSHEEEEEEEEE"

Queenze menghela napas dan mengangguk "Edgar, panggil Kak Alshee nak. Kamu gak liat abangmu bisa menggila lagi" Ucap Queenze pada Edgar.

Awalnya Edgar gamau, tapi melihat betapa lelahnya Mommynya menghadapi mereka akhirnya Edgar mau. Dia berlari menuju rumah tetangga sebelah mereka.

Tak lama Alshee datang dengan tergesah dan mendekati Riel "Lo ngapai ngamuk pagi-pagi gini sih!?" Seru Alshee kesal sekaligus heran.

Riel yang mendengar suara Alshee akhirnya mendongak dan langsung memeluk kedua kaki Alshee.

"Huaaaaaaa Lo jangan tinggalin gue dong!...huhuuuuuuu gue janji gak nakal lagi...hiks..gue gamau lo pergi...huaaaaaaaa lo jahat!!" Racau Riel.

Semua heran, gak biasanya Riel begini. Akhirnya Alshee ikut berjongkok setelah melepas pelukan Riel pada kedua kakinya. Dia menangkup wajah tampan baru bangun tidur milik Riel.

"Gue gak ninggalin lo. Tapi setelah ini janji gak nakal lagi?"

Riel mengangguk cepat dan menelusup ke pelukan Alshee "Hiks...janji..gue janji gak nakal lagi..huhuuuuu jangan tinggalin gue...hiks.." Racau Riel di ceruk leher Alshee.

"Eum, mending kalian ke kamar aja. Kayaknya Riel lagi mau manja-manjaan sama kamu" Ucap Queenze tenang, dia sedang memakaikan dasi pada suaminya.

Mereka akan segera berangkat kerja, jadi tak bisa terlalu banyak basa-basi.

Alshee mengangguk patuh, dia menggendong Riel ala koala lalu membawanya ke kamar Riel. Tumben sekali ya pacarnya ini kayak bayi, mengamuk dan segala tetek bengek kelakuan anehnya.

"Lo mau apa Riel?" Tanya Ashee lembut. Riel masih menyerukan lehernya lalu berbisik.

"Gue mau manjaan sama lo.." Cicitnya malu. Alshee tertawa gemas dan menggigit daun telinga Riel sampai membuat remaja itu merinding.

"Yakin?" Tanya Alshee.

"Heeum, yakin"

"Haha, oke."

Riel terdiam "Tapikan, jangan minta gue pake bikini ya" aju Riel.

"Iya-iya"

"Eum...Gue mau cium bibir lo juga" Pinta Riel melas, Alshee tertawa gemas dan mencium pipi Riel. "Up to you baby" bisik Alshee yang terdengar seksi.

Apa iya Riel jatuh cinta sama Alshee? Setelah semua yang Alshee lakuin padanya?

Ditambah mimpi tadi yang menambahkan tingkat kegelisahan Riel. Riel hanya mau Alshee tau, kalau Riel sudah tak peduli lagi dengan foto dan video itu.

Juga tak perduli dengan konsekuensinya dari kalah taruhan dan berakhir jadi babunya. Gak papa, Riel iklas.

Dia hanya mau Alshee di dekatnya, Alshee membelanya, Alshee menyentuhnya, Alshee menciumnya. Yang dia mau hanya Alshee seorang, tak ada yang lain.

Setelah mereka sampai di kamar Riel, dan mengunci pintunya. Keduanya berjalan mendekati kasur dan meletakan Riel di sana. Alshee melepas seragam sekolahnya terlebih dahulu dan menyisakan tank top keabuan milik Mama nya dulu.

Membentuk jelas lekuk tubuh indah milik Alshee, Riel malu sebenarnya.

"Yaudah, tiduran sekarang" Ucap Alshee tenang, Riel tersentak dan langsung tiduran dikasur.

Alshee naik ke tempat tidur, lalu berpindah ke samping Riel, dia memeluk Riel erat dan membiarkan remaja itu mendusel didadanya.

Plak

Alshee memukul pelan bokong Riel, sampai membuat siempunya ber aduh ria "Kok pantat gue di pukul sih" Lirih Riel.

"Gak papa, pantat lo bagus"

Riel mendengus malu.

"Ini yang terakhir ya"

"Hah?"

"Iya, gue gabisa lakuin hal ini, gue bakalan bebasin lo dari hukuman. Mulai sekarang lo bebas, kalau mau minta putus juga gak papa."

Riel membeku, benarkah dia sudah bebas? "T-tapi..gue gamau putus.." lirihnya dengan parau, bentar lagi nangis nih.

Alshee tersenyum "Bukannya lo gak suka sama gue ya?"

Riel tersenyum lemah dan memeluk Alshee, dia bergerak perlahan untuk menyamankan posisinya "gue bisa belajar buat suka sama lo." cicitnya.

Alshee gemas, dia mencium dahi Riel dan menaikan tank topnya, lalu memeluk Riel erat "Yaudah, terserah lo aja."

Riel mengangguk "Gue ngantuk.."

"Mau tidur lagi?"

"Heem, ngantuk."

"Oke, bobok gih. Biar gue bilang sama Carina kalau kita gak datang"

Riel mengangguk, dia memejamkan matanya dan mulai memasuki alam mimpi kembali, tentunya dengan Alshee yang ada didekatnya.

























Tbc..

Jangan lupa Vote dan komen. Aku tuh suka sedih kalau komennya sedikit.

My Pet Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang