My Pet Boyfriend [End]

Chapter 16

Pagi yang biasanya selalu ditunggu, kini tak lagi ditunggu. Riel berharap pagi tak pernah datang untuk hari Sabtu ini. Karena hari ini adalah hari keberangkatan Alshee.

Riel mengenakan kemeja biru gelap dipadu dengan kaus putih, celana jeans hitam pendek, sneakers putih strip hitam di kakinya.

Wajah tampannya nampak lesu, ada bando hijauh terpasang di kepalanya, gunanya untuk menghalau poni jatuh ke dahinya "Alshee.." Lirihnya sedih.

Mereka sedang duduk di kursi untuk menunggu penerbangan Alshee dan keluarganya. Ilza sedang berpamitan dengan Reika, dia bahkan menangis di pelukan gadis cantik itu.

"Aku gamau pisah...hiks..nanti kamu selingkuh" isak Ilza di bahu sang gadis. Reika Andriyatri, gadis cantik berambut sebahu itu mengelus bahu sang kekasih.

"Aku gabakal selingkuh, aku gak suka nusuk pantat cowok lain" ucap Reika santai, tapi malah semakin membuat tangisan Ilza menguat.

Riel menyender di bahu Alshee, dia tak siap untuk berpisah, sangat amat tidak siap "Itunya masih berfungsi gak kalau beda negara?" tanya Riel polos.

Alshee tergelak, dia mengelus gemas kepala Riel "Kamu ini polos banget sih, itu gak berfungsi kalau jaraknya terlalu jauh sayang" Alshee gemas, kok polos banget sih kekasihnya ini.

Riel kecewa, dia kira masih bisa "Yahh..kirain masih bisa, masa nanti aku gabisa minum susu lagi" gerutu Riel sebal.

"Masih banyak susu yang lain"

"Tapi aku maunya punya kamu"

Riel semakin lesu, dia benar-benar tak ingin Alshee pergi. Dia mengusak an wajahnya ke leher Alshee dan menatap datar pemandangan dibelakangnya.

Ada Frisya yang sedang berbincang dengan Alby dan Zinnia. Dalam otak Riel dia tengah merencanakan suatu hal kepada Frisya nanti malam, lihat saja ya.

"Pesawat menuju Belanda akan segera berangkat, harap para penumpang memasuki tempat"

Riel mengeratkan pelukannya, dia benar-benar tak ingin berpisah dari Alsheee, dia tak siap hidup tanpa suara Alshee di sekitarnya. "Alshee.."bisiknya bergetar.

Alshee mengelus punggung Riel, dia harus segera berangkat tapi kekasihnya ini tak membiarkannya pergi "Kita bakalan ketemu lagi, aku janji bakalan kembali sama kamu" bisik Alshee.

Riel merenggangkan pelukannya, dan cepat menghapus air matanya. Seulas senyum tak rela dibentuknya "Janji?" tanya nya sambil menjulurkan kelingkingnya. Alshee dibuat tertawa, dan menyambut jari itu.

"Janji, aku pergi dulu ya. Sampai jumpa pacar peliharaannya aku" Alshee mencium singkat bibir Riel dan tersenyum lebar, Riel melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Sampai jumpa Nona-nya aku, pacarnya aku. Jangan selingkuh ya disana, kalau selingkuh nanti dianya aku bunuh"

Alshee hanya tertawa lalu menggeret kopernya, dia menganggap itu hanyalah candaan semata. Tak mungkin Riel berani melakukan hal itu "Dah Qariel~" Alshee melambaikan tangannya sekali lagi sebelum masuk.

"Dah Derana~" balas Riel sambil melambai juga. Sebelum tak terlihat lagi, Riel sudah kembali menangis sesenggukan, mereka hanya akan LDR-an antar Negara.

Tapi kenapa rasanya seperti Ldr antar planet saja "Hiks..aku bakalan kangen sama kamu" lirih Riel lagi.

Dia tetap di Bandara sampai pesawat Alshee dan keluarganya lepas landas, Riel menyaksikan pesawat itu terbang di langit yang cerah.

Setitik kepergian singkat, malah menjadi petaka.

DUAR!!!

PRANG!

Riel pucat, bahkan sangat pucat. Pesawat yang Alshee naiki barusan, meledak dan hancur berkeping-keping. Serpihannya nampak berjatuhan ke hutan di bawahnya.

"Mimpi...katakan jika ini mimpi!!?" racau Riel linglung, kakinya lemas. Amat sangat lemas, dia merosot jatuh terduduk.

Suara bising dari sekitar tak lagi dia dengar, matanya mengalirkan air mata dan bibirnya bergetar hebat

"ALSHEEEEEEEEEEEE!!!!!!!"

Semesta kembali mempermainkan hidupnya. Sama seperti dulu, disaat semesta mempermainkan hidup Damian atas Queenze.

Tbc..

2 dari 5 mimpi.

-stalkerin Alshee✔️
-kepindahan Alshee✔️
-kecelakaan Alshee✔️[tidak ada di dalam mimpi]
-........?
-.........?
-.........?