Chapter 20

3.8K 303 56
                                    

Karena ini gak bakal panjang, yaudah chapter depan uda ending😎. Apa!? Mau demo!? Bodo amat, ntar kalau kepanjangan makin gajelas ye. Kalau mau tau kelanjutannya, kalian bisa ikuti After marriednya Damcil-Queenze.

Author Pov.

Riel kembali menghela napas, nasi goreng buatan Mommy nya tak terlihat menyelerakan, tapi dia tak boleh membuang masakan mommynya, nanti nasinya nangis.

Dengan perlahan Riel menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya, tak lama Edgar muncul dan duduk di kursi depan Riel.

Wajah menyebalkannga makin menyebalkan dimata Riel "Cie abang, uda ketemu sama Kak Alshee nih makannya keliatan bahagia" goda Edgar tiba-tiba.

Riel terdiam, sedetik kemudian senyum malu terbentuk di wajah tampannya "Iya, tapi sayangnya Alshee gak ingat sama abang" ucap Riel sedih.

Edgar berdecak, dia menyuapkan nasi gorengnya kembali ke mulut, kemudian mengoceh "Halah, pukul aja kepalanya bang. Nanti ingat nya dia itu" cerocos Edgar tak bermutu.

Riel mencerna ucapan Edgar "Benar juga, nanti kan aku mau ketemua sama dia di kafe" gumam Riel semangat. Edgar berhenti mengunyah dan memandang abangnya itu.

Masa iya abangnya berpikir untuk mukul kepala Kak Alshee, pasti gak mungkin. Abangnya gak mungkin se bego itu.

Kemudian sarapan berlanjut dengan damai tanpa ada keributan yang biasanya Edgar dan Damian timbulkan. Riel berfikir, dimana dia menyimpan pemukul baseball mininya.

Kebetulan hari ini tak ada kelas, dan dia ketemuan sama Alshee saat jam makan siang tiba "Aku beli pemukul baru saja" gumam Riel pada dirinya sendiri.

Dia pasti akan membuat Alshee mengingatnya kembali. Itu pasti dan Riel tak sabar untuk melakukannya.

*****
.

*****

Riel duduk dengan anteng di kursi taman dekat kantor Alshee, mereka janjian akan ketemuan di taman sebelum makan siang bareng.

Tongkat baseball ukuran sedang berada di tangan Riel, dia benar-benar tak sabar ingin memukul kepala Alshee agar gadis itu ingat kembali.

Dari jauh Alshee berlari ke arah Riel, dia mengenakan cardigan abu-abu di double dengan turtle neck cream. Rok span berwarna cream menutupi setengah pahanya.

"Alshee cantik" gumam Riel senang, Alshee sampai di depan Riel, dia mengatur pernapasannya terlebih dahulu.

"Kamu uda nunggu lama?" tanya Alshee begitu duduk di sebelah Riel, pemuda itu menggeleng semangat dengan senyum manis di bibirnya.

"Maaf ya, aku harus jenguk Nawi dulu. Dia kecelakaan kemarin dan kakinya harus lumpuh permanen, kasihan sekali"

Riel melunturkan senyum di wajahnya, dia mendecih di dalam hati mendengar nama Nawi terucap dari bibir manis Alshee "Emang dia kenapa?" tanya Riel pura-pura polos.

Alshee menggelengkan kepalanya "Rem mobilnya mblong, terus mobilnya ditabrak mobil lain. Untungnya dia masih selamat walau lumpuh" cerita Alshee prihatin.

Mampus-batin Riel.

"Kamu ada hubungan apa sama Nawi, kayaknya deket banget" ucap Riel tenang, walau sebenarnya hatinya tak tenang. Dia cemburu, pegangannya pada tongkat baseball mengerat.

Alshee mengibaskan tangannya "Dia calon tunangan aku, tapi karena kejadian ini kayaknya keluarga dia bakalan batalin pertunangan deh" ujar Alshee.

Riel pucat, calon tunangan? Sama seperti di mimpi Riel. Riel tak tahan, dia tak bisa membiarkan Alshee bersama pria lain selain dirinya.

Riel berdiri, kebetulan taman sedang sepi hari ini "Kamu mau ngapain?" tanya Alshee kepo, Riel tersenyum segaris kemudian mengangkat tongkatnya.

"Maaf Alshee, kata Edgar. Aku harus mukul kepala kamu supaya ingat aku lagi" ucap Riel santai, tatapan matanya menggelap seketika. Alshee membatu, tubuhnya tak bisa mengelak.

Bahkan ketika tongkat itu mendarat di kepalanya.

Bugh!

3 sampai 6 kali pukulan, cipratan darah membasahi kursi taman dan rerumputan.
































Tbc.

Dari semua cerita, cuma ini yang gaje😌. Aku sadar diri aja sebelum ada yang nyadarin ekan, habis ini ending dan aku bisa fokus pada After married, Milky dan Frislly😎.

My Pet Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang