chapter 11 : Sick

7.1K 940 29
                                    

Happy reading

5 hari berikutnya setelah kejadian Winwin mengantar Rose memakai motor, Winwin sore hari ini baru balik dari gedung SM, ia berjalan ke pintu apartemen dan membuka pintu itu lemas seperti tidak ada tenaga sekalipun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5 hari berikutnya setelah kejadian Winwin mengantar Rose memakai motor, Winwin sore hari ini baru balik dari gedung SM, ia berjalan ke pintu apartemen dan membuka pintu itu lemas seperti tidak ada tenaga sekalipun.

Ia tak peduli Rose ada atau tidak lagi pula mereka sudah dekat seperti sahabat. Winwin membuka jaket, masker, dan topi lalu menaruhnya asal dan berantakkan.

Ceklek

Rose melotot kaget saat melihat Winwin terkapar di sofa dengan barang-barang yang berjatuhan. "Winwin-ah!"

Winwin tidak menanggapi perkataan perempuan itu, ia hanya diam, diam, dan lanjut tidur diatas sofa bahkan saking tidak mau mendengar ocehan Rose, pria itu menutupi kedua telinganya.

"Sudah ku bilang taruh jaket dan barang lainnya di tempat yang semestinya!" Bentak Rose. Gadis Park ini memutar bola matanya malas, "mandi dulu sana Win, kau baru balik-" omongannya terputus saat melihat bibir pucat itu.

Rose mengerutkan dahinya bingung dan menyentuh dahi pria itu. "Kau demam??" Tanya Rose khawatir, "bersihkan badanmu dulu sana, aku akan menyiapkan obat dan bubur untukmu."

Sudah beberapa detik lewat dan Winwin tidak beranjak bangun dari posisinya, hal ini mampu membuat Rose ingin meneriaki nama pria itu, "ya! Dong Sicheng!"

"Iya," sahut Winwin lemas lalu berjalan ke arah kamarnya. Rose menggeleng melihat Winwin. Rose pikir sepertinya dia kelelahan karena 5 hari berturut-turut benar benar latihan sampai sore gini nonstop.

Tanpa berlama-lama, Rose langsung membuat bubur, untung saja bahannya masih banyak jadi tak perlu repot-repot ia ke minimarket. Sejujurnya kemarin waktu ia membuat bubur untuk Winwin, dia takut. Takut kalau buburnya dibuang sama Winwin gara-gara gak enak dan untungnya waktu pria itu mencoba rasanya enak, katanya.

Beberapa menit kemudian bubur beres, Rose menaruh bubur, teh hangat, serta obat pereda demam itu di nampan. Pintu kamar Winwin tidak di tutup, melainkan terbuka, Rose dapat melihat pria itu keluar dari kamar mandi dan berjalan sempoyongan ke kasurnya.

Rose meletakkan nampan itu di meja kecil yang terdapat di sebelah kasur pria itu. "Nih,dimakan habis itu minum obat ya."

"Sudah ku siapkan, aku mau melanjutkan netfl-" baru saja Rose mau pergi tapi tangannya ditahan oleh pemuda Dong itu.

"Apa?"

"Suapin Rose, tanganku lemas..."

Alasan.

Batal sudah Rose menonton netflix, dia mendengus kesal sedangkan Winwin didalam hati tertawa bahagia sekaligus gemas dengan Rose. Rose menyondorkan sesendok bubur dan Winwin menerima itu.

"Kau sudah sarapan pagi belum tadi?"tanya Rose.

Winwin menggeleng.

"Pantas saja! Tidak heran kau sakit! Lain kali sarapan kalau tahu kau mau latihan untuk performance Winwin ah."

"Iya maaf."

Rose kembali menyuapi Winwin sampai bubur itu benar-benar habis, "kok bisa sih makan belepotan gitu." Gumam Rose melihat Winwin.

"Kau yang menyuapiku tidak benar." Balas Winwin malas.

Rose tak membalasnya, dia malah mengambil tisu dan membersihkan sisa-sisa bubur itu di area bibir Winwin dan juga ujung hidungnya.

Winwin hanya diam dan menatap manik mata perempuan Park itu, "tidak usah bengong begitu, aku tau aku cantik"ucap Rose disertai kekehannya.

"Cih kepedean."

Selanjutnya, Rose mengambil teh hangat dan juga obat untuk Winwin. "Diminum dan ini." Kata Rose.

Winwin menuruti apa kata Rose, dia bensr meminum dan memakan obat itu. Tugas Rose selesai. Ia membawa nampan dan ia mengambil remot AC agar suhunya ia rubah tidak terlalu dingin.

"Kau tidur biar besok sembuh ya, aku keluar." Kata Rose lalu ia pergi keluar sambil membawa nampannya.

"Rose." Panggil Winwin.

Rose menoleh diambang pintu, "kenapa?kau butuh sesuatu?"

Winwin menggeleng, "terima kasih."

Rose mengangguk kaku dan tersenyum, sehabis dia menutup pintu kamar Winwin pipinya memerah tomat.

Apa yang terjadi padaku? Batin Rose, tangannya memegang dada, merasakan jantungnya berdetak cepat.

Didalam kamar sana, seorang Dong Sicheng tersenyum sendiri membayangi saat Rose membersihkan bibirnya tadi. Winwin menjatuhkan badannya di kasur. Dulu sebelum berita ini, ia hanya bisa melihat Rose tampil di panggung aja dan hanya dapat melihat perempuan itu lewat jarak jauh tetapi sekarang...situasinya berbeda justru perempuan itu malah ada disampingnya selama beberapa bulan terakhir ini.

Winwin juga gak paham sama perasaannya sendiri, padahal ia sudah membuang rasa itu jauh-jauh. Apakah iya? Rasa itu kembali lagi?

Apa yang terjadi padaku? Batin Winwin bingung.

Apa yang terjadi padaku? Batin Winwin bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(2/2)

Jangan lupa vommentnya guys!
Terima kasih banyakk💚

Fake Dating✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang