"Aaaaaa, gabut!" rengek Sherina berguling-guling di lantai.
Hari ini hari Sabtu dan rumah keluarga Reese lagi sepi banget. Papa Devano sama Mama Natasha pergi entah kemana, Sherina gak tahu karena bangun-bangun sudah tak ada.
Kalau Abang Rafael lagi main sama anak Ensiti cabang Satu Dua Tujuh? Gak tau, Sherina lupa. Yang Sherina ingat hanya Ensiti Dream, itu pun karena ada Arvin disana. Tadi Sherina sempat diajak oleh Rafael tapi Sherina menolak. Ia malu, disana kan hanya laki-laki.
Kalau Kakak Clara, dia lagi pergi ke rumah temannya untuk kerja kelompok. Aduh, rajin banget Kakaknya yang satu ini.
Setelah merasa puas guling-gulingan, ia pun duduk dikarpet sembari bersender ke sofa. Sungguh ia merasa sangat bosan.
"Ajak jalan Daisy sama Alice aja kali yaaa? Ih, ya ampun pinter banget sih gua!" seru Sherina membuka aplikasi WhatsApp dan menekan grup yang berisi mereka bertiga.
"Apaan sih? Sialan ah temen-temen gua," geram Sherina lalu menekan room chat Arvin, niatnya sih untuk mengajaknya jalan.
"Eh? Online dong!" seru Sherina melihat tanda online.
"Btw, foto profilnya ganteng ya? Kapan coba dia nyanyiin gua gitu?" tanya Sherina kepada diri sendiri saat melihat foto profil Arvin yang tengah memegang gitar dan memakai topi.
"Kapan-kapan," jawab seseorang di dekat telinga Sherina.
Sherina yang mendengarnya pun menjadi tegang dan langsung bermuka pucat.
"Gua paling gak suka yang serem-serem gini ya anjirrr, Huhuhuhu!" batin Sherina dalam hatinya dan menundukkan kepalanya merasa takut.
"Kenapa diem?" tanya seseorang tersebut makin membuat Sherina diam tak berkutik.
"Hei, kenapa ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHIN
FanfictionNormalnya, jika kita dijodohkan kita akan menolaknya dengan keras kan? Apalagi jika dijodohkan dengan orang yang tidak kita sukai. Namun, gadis bontot ini malah mengajukan dirinya untuk dijodohkan. Gila? Memang, Sherina pun mengatai dirinya sendiri...