8 : ngambek lagi

560 75 0
                                    

"Kiw, lagi ngapain tuh?" tanya Alice ke Sherina yang sedang fokus memainkan ponselnya.

"Stalk Instagram orang," jawab Sherina tanpa mengalihkan pandangannya. Alice mendengus sebal lalu merebut ponsel Sherina.

"Apaan sih, anjir?" protes Sherina merasa terganggu.

"DIH SUASU? GUA KIRA LU NGE-STALK SI ARVIN? TAU-TAUNYA NGE-STALK SI MACKENYU!" teriak Alice dengan heboh. Sherina mendengus sebal lalu kembali merebut kembali ponselnya.

"Peduli setan gue sama tu sial—" Belum selesai Sherina melanjutkan umpatannya, mulutnya sudah dibekap duluan oleh Alice.

"Masih pagi, sayang. Jangan berkata kasar," tegur Alice kemudian melepaskan bekapannya. Sherina pun mendengus sebal lalu kembali fokus pada layar ponselnya.

"Kenapa lagi, astaga?" tanya Alice lalu duduk di bangkunya yang berada samping bangku Sherina.

"Gak tau, males!" sungut Sherina.

"Buru ah cerita. Baru kemarin loh lu berdua baikan?" ucap Alice terheran.

Sherina mencibir lalu mengambil nafas dalam-dalam. "Gue udah buka Instagram-nya Arvin, tapi badmood. Soalnya postingan pertama dia sama Alisya. Wajar gak sih kalau gue badmood?" Cerita Sherina diakhiri dengan pertanyaan.

Alice mengangguk paham ketika Sherina selesai bercerita. Jujur, Alice bingung harus merespon apa.

"Kok lu ngangguk-ngangguk doang sih?" kesal Sherina yang di balas cengiran oleh Alice.

"Udah deh, jangan dramatis. Masa badmood cuma gara-gara begituan doang," jawab Alice santai namun malah membuat Sherina tambah badmood.

"Terserah!"

"Salah kah aku?"

📚📚📚📚📚

"Temen lu kenapa?" tanya Daisy ke Alice.

Alice memutar bola matanya malas lalu menjawab, "Siapa lagi kalau bukan karena cowoknya?"

Sherina yang mendengar saat Alice bilang 'cowoknya' menjadi salah tingkah dan reflek tersenyum. Namun senyum itu langsung sirna ketika ia melihat dua manusia yang baru saja masuk ke kantin.

"Tadi lo udah senyum ya, Sher! Kenapa cemberut lagi?" Daisy yang sempat melihat senyuman di wajah Sherina pun protes. Perubahan ekspresi wajahnya begitu cepat.

"Liat aja belakang!" Daisy dan Alice menoleh ke arah belakang dan langsung mengangguk paham mengapa temannya ini kembali cemberut.

"Heh, njing! Baru calon ya! Belum tentu beneran jadi tunangan!" balas Alice gemas memukul pundak Sherina.

"Ah, anjing banget mulutnya," cicit Sherina menundukkan kepalanya.

"Goblok!" geram Daisy menoyor kepala Alice.

"Maaf, gak maksud bikin lo galau. Udah, ya? Jangan cemberut terus ih. Lu kan tau kalau gue orangnya ceplas-ceplos," bujuk Alice kepada Sherina yang sekarang tengah mengaduk-aduk minumannya.

"Ya," balas Sherina dengan muka yang tetap cemberut.

"Ikhlas gak?" tanya Daisy memastikan namun Sherina hanya diam saja.

"Maafin gue, jangan gini. Mau apa deh? Gue kabulin asal dimaafin dengan ikhlas," ucap Alice panik.

Sherina terlihat berpikir lalu menjentikkan jarinya. "Besok jajanin gua es krim sepuasnya, baru gua maafin!" seru Sherina yang membuat Alice ternganga.

DIJODOHINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang