xxɪɪ

281 116 41
                                    

Suasana adem nan ayem ini sangatlah selaras dengan pemandangan yang tampak. Hembusan angin damai dan silir silir membuat tubuh terasa sejuk.

sungguh cocok digunakan buat mojok. hehehe..

"Udah lama kita gini, yakin gapapa?"

"Ya gapapa, aku males juga kalo dimintain pj sama anak anak." Si perempuan menyenderkan kepalanya pada bahu si laki-laki, "Nanti juga ada waktunya mereka tau," sambungnya.

Tangan si lelaki mengusap lembut surai sang gadis. Sejujurnya saja dirinya merasa kalut dan tidak enak jika hubungan ini terus dirahasiakan dari teman temannya. Ia takut mereka kecewa. Tetapi dibalik itu semua, ia tahu mengapa si gadis memilih untuk merahasiakan perihal ini, dan ia dengan senang hati mengerti akan hal itu.

"Tapi dari yang aku lihat, dia udah keliatan biasa aja, by." Kata si lelaki.

Sembari memakan coklat, si gadis mengangguk pelan, "Semenjak kamu lebih jaga jarak sama dia, perlahan dia emang kelihatan udah nyerah sama kamu."

Si lelaki tersenyum, dengan ini pasti gadisnya akan segera memberitahukan nya kepada yang lain. Itu saja sudah membuatnya lega. Sembari mengacak rambut sang gadis, tangan nya merebut coklat digenggaman perempuan tersebut. "Minta dong,"

"Si anjirr." Umpat perempuan tersebut kala coklat miliknya dikembalikan hanya sisa dua kotak.

dua kotak ngerti kan? kan coklat itu kayak ada banyak kotak dalam sebatang, nah itu disisain cuman dua biji dari kotak itu.. pokokya gitulah.

"Kalian pacaran?"

"Kenapa dora emon itu disebut dora emon?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa dora emon itu disebut dora emon?"

"Karena spesiesnya sama kayak game yang dicari orang di jalan?"

"Itu pokemon anjrit. Emang dora emon sama kayak pokemon?"

"Beda cuk, pokemon itu makhluk misterius pas dunia lagi chaos. Dora emon itu kucing. Monster lo samain sama kucing?" Timpal Sugeng yang menghembuskan napas lelah. Dia tuh lagi enak-enak main game, malah keganggu sama obrolan ga guna dari Jibril dan Tano.

Jibril terdiam sesaat, seolah berpikir, "Dora emon bukannya emang kucing monster ya? Badannya aja gak mencerminkan seekor kucing."

"Itu kucing masa depan, bodoh." Sungut Tano.

"Kucing masa depan ga ada bulunya?" -Jibril.

"Eh iya juga ya," Tano melihat atap teras dengan otaknya yang ikut berpikir keras, "Tapi gapapa, nanti gue jadi bisa jelajah waktu pake kantong ajaib."

"Tolol." Gumam Sugeng.

Di tengah-tengah obrolan, tiba-tiba saja Juna datang dari dalam kos cewe dan memanggil mereka yang sedang santai di teras. "Sstt... sini sini." Ujarnya seraya mengode ketiganya untuk menyusul.

KKN - desa sengklek┊btsgfdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang