ᴠɪ

414 110 13
                                    

Hari silih berganti. Dan sekarang, saatnya para geng KKN dadakan pergi untuk melaksanakan tugasnya.

"Ck, mereka kemana sih?!" Gerutu Sinbi yang baru saja keluar rumahnya.

Matanya celingak-celinguk, dia nyari keberadaan teman-temannya yang katanya udah janjian mau kumpul di depan rumahnya.

Tapi nihil, tidak ada siapapun disana kecuali abang-abang penjual cilung yang lagi dikerumuni sama anak tetangga.

"Katanya pada kumpul di depan rumah gue. Gimanasi?"

Sinbi mengeluarkan hp nya dari dalam saku, lalu dicarinya kontak Yera.

yera

bruh, lo dimana?
katanya pada ngumpul di depan
rumah gw?

Gimana sih?!

bi, kita udah di depan komplek
nih. sorry gue tinggal.
hehe

BUANGSATE! :)


Sinbi menaruh ponselnya kedalam tas ranselnya dengan kasar.

"Jck!"

"KAAK! OMONGANNYA DIJAGA!!"

"Yer, lo bawa apa aja si sampe nenteng plastik gede-gede gitu?" Tanya Enda heran saat melihat ke arah dua plastik besar yang lagi ditenteng sama Yera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yer, lo bawa apa aja si sampe nenteng plastik gede-gede gitu?" Tanya Enda heran saat melihat ke arah dua plastik besar yang lagi ditenteng sama Yera.

"Jajan. Mayan lah buat ganjel perut." Jawabnya sambil mengangkat dua plastik yang terisi penuh dikedua tangannya.

"Buset, ini KKN, bukan tamasya!" Timpal Yuli menggelengkan kepala.

"Halah, palingan ntar lo juga berterimakasih sama gue yang udah bawa banyak camilan."

"Nggih."

"Eh iya, Sinbi mana?" Tanya Sofi yang sedaritadi fokus mainin hp.

"Lagi otewe ke sini," jawab Yera sambil membuka jajan kripik potato yang baru diambil dari kantung plastik besarnya.

Sofi hanya mengangguk dan lanjutin main game ludo di hp nya.

"Itu Sinbi," Umji menunjuk ke arah cewek yang lagi lari-lari sambil gendong tas besar.

Dengan teman-temannya yang melihat arah tunjuk Umji.

"Nah yang diomongin nongol." -Yuli.

"Panjang umur." -Enda.

Sinbi mempercepat larinya, menyusul yang lainnya, dengan masing-masing juga lagi gendong tas yang ga kalah besar di punggungnya.

KKN - desa sengklek┊btsgfdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang