"Widihh, seger juga di sini." Tano merentangkan tangannya sambil membuka mulutnya lebar-lebar. Sengaja agar hembusan angin masuk ke mulutnya.
Setelah merasakan mulutnya kering, ia mengatupkan mulutnya dan membukanya kembali. gitu aja terus.
"Ini desa apa tempat wisata sih? Gak nyesel gue ke sini." Sahut Jibril yang baru datang mengikuti gaya Tano.
Yang lainnya pun tak kalah takjub dengan pemandangan desa ini, buat seukuran desa kecil yang jauh dari kota desa ini asri banget.
"Baru nyadar gue kalo ada lautan di sana." Roma menunjuk ke arah lautan yang terbentang luas.
"Sama." Balas Sugeng.
"Heran deh, desa seindah ini kenapa ga di jadiin pariwisata aja sih? Itung itung nambah penghasilan." Celetuk Jaden.
Melihat aktivitas Tano dan Jibril, Roma dan Sugeng ikut menyusul ke pagar pembatas sambil memejamkan mata. Menikmati tiap sapuan angin yang segar ini. Ya walaupun siang, tapi rasanya kayak sore.
"Betewe si cewe cewe belom nyampe ya?" Tanya Roma.
"Belom." -Jibril.
"Halah, palingan juga masih asikan poto. Noh liat di sosmed!" Hamdan yang sedang mengemut permen loli menyahut.
Jaden yang kepoan pun mengecek di aplikasi instagram, dengan Juna yang ikut menyempil diantara Jaden dan Hamdan.
"Hmm, kita mesti ngikut pamer juga ga si ges?" Tanya Juna.
Hamdan yang mendengarnya langsung saja menyahut, "kuy kuy!" memang dia ini juga maniak foto.
Karena akan diadakan pengambilan foto untuk mengabadikan momen, lantas Tano segera mengatur dan menyusun posisi teman-temannya urut di sepanjang pagar, lalu dia mulai selfi dengan dirinya yang paling depan, diikuti yang lain di belakang.
Mereka hanya menurut saja. Wajah Tano udah bahagia banget, kasian kalau gak diturutin.
"HALOOO TEMAN TEMANKU YANG JELEK~"
Yang sedang foto mengorek telinganya kesal. kenapa juga sih mereka punya temen modelan rimba? cewe pula.
"Lo pada ngemilin apa si? Toa bener anjeng!" Maki Juna.
"Suara cempreng kek gitu ae dipamerin." Timpal Hamdan setelah minum air mineral dari tas nya.
"Bacot kuda." Yuli melempar daun kering yang dipungutnya dari tanah.
"Kalian udah pada sholat belom? Udah waktunya nih." Tanya Sofi.
"Emang sekarang udah jam berapa?" Tanya Sugeng balik.
Enda mendelik sebal, "Lu ada hape gak?" Kemudian ia memperlihatkan jam di hp miliknya, "Jam satu lewat lima."
"Santai aja. Sensi banget lu."
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN - desa sengklek┊btsgfd
Ficção Adolescente❝ LARI WOI, LARI! ADA ORGIL! ❞ jangan terkecoh dengan judul maupun sampul bukunya! _ © kimkimchi0c