"AAAA!!"
"ASEM!"
"Eee PAANSI?!"
nah kan, teriak satu teriak semua.
Enda yang kaget secara reflek lompat ke punggung Jibril yang tepat ada di belakangnya. Sinbi dan Yera pun juga udah ngibrit ke sana ke mari.
"Apaansi lo, Nda?! Innalillahi beratnya gak nanggung." Jibril mengoceh karena Enda yang seenaknya menjadikannya kudanya.
"HUWAA..! ITU ADA BEL-BELU KUKUS. ANJ, BUKAN. BELUUUT!!"
Duh, minim adab. Pak Dodot hampir saja jatuh ke lumpur gara-gara remaja tak berkesosialan yang berteriak tadi. Begitupula dengan anggota lain yang sudah mengumpat dalam hati kepada manusia yang bikin malu.
"Elu belut aja takut!" Jibril hampir saja oleng karena Enda yang malah tambah naik ke punggungnya, "Woi anjeng, jangan tambah naik! Baju gue kotor semua ini kampret!"
"Gelii Jii~"
"Heh kucrut. Ada apaan si? Malu gua dilihat yang punya lahan." Roma tiba-tiba saja sudah berada di sana.
"Tauk. Katanya ada belut." Sahut Jibril.
"Lebay lo pada." Yuju berkata sewot kepada Sinbi dan Yera.
"Anying lu! Coba aja tadi lo liat, gue jamin highnote lo keluar." Balas Yera tidak terima.
Pak Dodot menyusul para remaja yang bergerombol di sudut lahan, "Oh ada belut ya? Biasa itu mah. Saya sering nangkap belut di sini buat lauk. Kalian ga mau nangkap juga? Lumayan buat makan." Ucapan Pak Dodot barusan membuat Enda tambah merinding.
Enda ini memang takut dengan hewan yang tak berkaki, yang jalannya lingsutan berkelok kelok, maupun hewan berbadan bulat memanjang.
kecoa dia ga takut kok. 😀
Sugeng menutup wajahnya merasa malu akan kelakuan teman-temannya yang terkadang suka banget bikin masalah.
teriak-teriak di sawah orang, omongan yang gak difilter, dan kelakuan yang tidak sinkron dengan umur. kata Sugeng sih mereka udah sinting.
"Emang boleh, Pak?" Tanya Sofi yang aslinya pengen tapi gaenak juga.
"Boleh lah, mari saya bantu."
"ANJERR!! ITU BELUT NYA WOI!" Teriak Hamdan yang berada di paling belakang sambil menunjuk hewan licin yang baru saja lewat.
"Tangkep! Tangkep!" -Jaden.
"Gue undur diri.." Sinbi mengangkat tangannya ke atas kemudian berbalik menuju gubuk. Begitupun dengan Yera.
"AYO, SAYA BANTU HADANG." Ini Pak Dodot yang semangat mudanya kembali berkobar.
"CEPETAN BEGO! ITU BELUTNYA DI SAMPING LO!" -Tano.
"Hadeeh, jangan ngetoa pliss." Sofi capek sendiri melihat teman-temannya berlarian ke sana ke mari.
Umji yang di samping Sofi pun bingung harus bagaimana, akhirnya dia pun juga ikutan coba menangkap. Tapi saat melihat hewan tersebut lewat, ia reflek ingin teriak, tetapi ditahan.
ganahan, rupanya kayak uler beneran.
Sugeng yang tidak habis pikir pun segera mengode Umji untuk keluar saja dari area tersebut dan menyusul Sinbi dan Yera yang ngadem di gubuk.
Sedangkan Enda sudah diantar Jibril menuju gubuk dengan dirinya yang sudah turun dari punggung Jibril setelah dipaksa oleh cowo itu.
Roma yang pusing pun tambah ketar ketir, "WOI, JANGAN SAMPE NGINJEK PADINYA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN - desa sengklek┊btsgfd
Teen Fiction❝ LARI WOI, LARI! ADA ORGIL! ❞ jangan terkecoh dengan judul maupun sampul bukunya! _ © kimkimchi0c