Tiga hari berlalu setelah kejadian digigit ular waktu itu, dan selama itu pula Sinbi absen dulu dari tugas proker.
Soal kayu di hutan waktu itu, Roma, Juna, Tano, dan Hamdan sudah mengambilnya kembali di lokasi yang mana kayu-kayu itu ditinggalkan tergeletak. Bahkan mereka juga sempat mencari lagi kayu yang sekiranya pas dan bagus untuk dibuat.
Lumayan lama pengerjaan hingga ditemani effort yang berlebih dengan adanya lembur, plang jalan sudah selesai dibuat dan dipasang di tempatnya masing-masing.
alhamdulillah, dengan niat dan usaha keras, papan nama jalannya sesuai ekspetasi lah...
Sudah terhitung dua minggu mereka di sini, sisa dua minggu lagi untuk menyelesaikan proker hingga mereka bisa kembali ke rumah tercinta. emang kayaknya harus ngebut sih ini, soalnya proker yang belum dikerjain masih lumayan.
Karena tugas plang jalan itu sudah selesai dipasang kemarin, maka esoknya anggota KKN SMA Bopkri ini langsung gempur lagi sama proker yang baru. biar cepet katanya.
› proker 5 : penanaman pohon di beberapa area desa.
Walaupun kelihatannya desa sengklek ini kelewat asri karena hijau banget, nyatanya masih ada beberapa area yang pohonnya bisa dikatakan gundul karena daunnya dikit. Atau area-area dekat jalan yang terasa panas menyengat karena tidak ada pepohonan di sekitarnya.
jadi giniloh, sekalinya area yang seger itu seger banget karena ada banyak pepohonan, tetapi sekalinya jarang ya bakal jarang banget tu pohon numbuh, atau kebanyakan pohon minim daun.
karena itulah mereka usaha gimana caranya biar tu pohon ada rambutnya lagi.
Tidak hanya anggota KKN saja, di sini juga mengikutsertakan peran warga desa seperti kerja bakti waktu itu. Dan seperti biasa pula, ijin dari pak kades sudah terkantungi sebelum kegiatan ini dijalankan.
Sekitaran jam 08.00 pagi, warga desa sudah terlihat memulai pekerjaan penanaman pohon secara massal itu. Semuanya berpartisipasi, minimal nanem pohon di depan rumahnya sendiri-sendiri lah.
Terbagi menjadi beberapa kelompok yang mengurusi di tiap daerahnya, ada yang menebang pohon, menanam benih, menyiram, membereskan sampah daun, dan lain-lain. Kadang anggota yang lain seneng sekaligus terharu liatnya, warga di sini tuh kok pada baik ya? manut gitu kalo ada apa-apa, gak kebanyakan cincong.
serasa jadi calon presiden yang baik. mwehehe.
"YULII, AIR NYA SINIIN DONG!"
Yuli yang baru akan duduk pun ingin sekali memisuh ke Yera yang sedari tadi seenaknya aja jadiin dia babunya, dia udah capek riwa riwi ambil air. gatau orang yang mau rehat bentar apa?
"CAPEK GUA, NYET."
"APA LO BILANG?" -Yera.
"GUE BILANG, IYA BENTAR OTW." -Yuli.
"BANGSAT." -Yera.
Menghiraukan Yera dan Yuli, marilah kita berpindah ke cowo-cowo yang lagi ngumpul di satu tempat. Mereka nampak cekikikan satu sama lain, membuat pembaca curiga saja.
Di sini Juna sudah tertawa melihat Hamdan yang dengan usil menempelkan secarik kertas gulungan pada batang bibit pohon tanjung yang selesai dia tanam. Yang hal itu memberikan ide baru bagi yang lainnya untuk mengikuti ide usil tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN - desa sengklek┊btsgfd
Teen Fiction❝ LARI WOI, LARI! ADA ORGIL! ❞ jangan terkecoh dengan judul maupun sampul bukunya! _ © kimkimchi0c