xxx

233 52 20
                                    

"Lo udah nemu orang lagi?"

"Belom."

"Coeg. Terus selama ini lu ngapain?"

"Idup. Males bet gua buset, ini tugas juga siapa yang buat sih? Bikin beban aja."

Mingki hanya menghela lelah, kepalanya pening. Sudah cukup tugas aneh yang membuatnya pusing, sekarang tambah pusing gegara si Juna yang mager rekrut orang.

kalo aja copot kepala gak bikin koit, mungkin Mingki udah nyoba sekarang.

Masih tergolong murid baru jadi, mereka kini sudah harus dipusingkan dengan tugas yang kalo kata mereka kurikulum nya 'agak laen' ini.

kek, apa banget anjir bikin tugas seenak jidat lu? mau marah tapi ke siapa juga ya kan. nyesel sekolah sini pun juga udah telat.

Baru tiga hari setelah pengumuman kelas, para siswa baru sudah mendapatkan titah untuk membuat kelompok dengan kelas lain. Bukan sejenis tugas tulis menulis atau video, melainkan projek tahunan khusus dari sekolah untuk para anak didik baru.

Info saja, tugas tahunan ini lumayan ditunggu tunggu, terutama dari para kakak kelas yang menanti persembahan dari adik kelasnya. Acara ini mirip dengan acara pameran yang konsepnya memamerkan hasil karya dari tiap kelompok.

Bebas apapun itu asal bisa dipertontonkan. Maka dari itu, tiap kelompok harus bekerja keras untuk membuat sebuah karya seni yang menerapkan konsep 3K, yaitu Kekreatifan, Kemenarikan, dan Keunikan.
Tiga hal itu harus betul diperhatikan jika ingin memenangkan hadiah, yaitu piala berkaki, dan sebuah mystery box.

Untuk murid yang sebelumnya telah riset terlebih dahulu, acara ini tentu tidak akan mengagetkan. Berbeda dengan yang cuma asal daftar yang penting akreditasinya bagus, mereka tentu saja bakalan ternganga pas dapet tugas beginian. Karena memang, semua siswa baru harus ikut berpartisipasi.

beuh, auto jadi kaum mendang mending.
Seperti Juna dan Mingki ini, awal mendengar saja udah cengo, pas disuruh nyari anggota ya alamat males duluan.

"Kalo kata gue mah mending lo yang nyari sih, Ki. Mana yang katanya jalin relasi??"

Mingki menoyor dahi Juna dengan raut gemas, pengen jatohin jurang, tapi baru kenal... "Lo kira orang yang gue rekrut itu siapa dodol?! Ya mereka lah. Sekarang gantian elu yang kerja!"

Berdecak, Juna beranjak dari kursi kantin dan meminum kandas es lemonjus nya, "Cewe cowo?"

Sembari mengaduk es sirupnya, kedua mata Mingki menyipit, seakan berpikir. "Hm.. kalo bisa cewe cowo ya. Gue udah joinin yang cowo, tinggal cewenya yang belom."

"Waktu itu katanya berapa orang an sih?"

"Sekitar 8 sampe 10 an."

Setelah itu, Juna lantas saja pergi meninggalkan area kantin sambil membentuk tangan bertanda 'ok.' Mingki yang melihatnya pun lantas berteriak karena jaraknya cukup jauh.

"WOE MAU KEMANA?"

"KERJA." Balas Juna.

"ANJIR, LAH ES LO UDAH BAYAR?!"

"TaLanGin dULU bRo. NTAR GUA GANTI AWOKAWOK."

Mingki memejamkan matanya, mencoba sabar akan kelakuan setan temen satunya itu. "Jncok."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KKN - desa sengklek┊btsgfdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang