39 - It Hurts

16 1 0
                                    

Randall Theodore's Pov

Saat ini, kami sedang berdiri di puncak bukit bagian paling barat dari pulau ini.

Aku memberikan kotak suplai yang kuberikan kepada rekan timku yang lain, Hughes.

Setelah dia menerimanya, aku berbalik dan mendekati pemimpin dari tim kami yang sedang duduk sambil memandang ke bawah.

"Apa tidak apa-apa?"

"Apanya?"

"Ya, kau tahu kan... Tentang membiarkan gadis itu, Aylissa untuk ke bawah."

"Tidak apa-apa."

Masih memandang ke bawah, dia menjawabku.

Aku berjalan sedikit dan berdiri di samping Nicholas duduk, lalu ikut memandang ke bawah.

Kemudian, kejadian yang baru saja terjadi kembali muncul dalam pikiranku, tentang mengapa Aylissa turun ke bawah.

Sebelumnya, kami bertiga memiliki tugas untuk mengamankan suplai selagi Hughes tinggal dan berjaga.

Saat melakukan tugas itu, kami bertemu dengan musuh lalu kemudian Nicholas dan Aylissa bertarung dengan mereka.

Hasilnya, Aylissa kalah lalu pingsan sedangkan Nicholas berakhir seri karena ada musuh baru yang muncul.

Setelah itu, Nicholas memilih untuk mundur dan kembali ke tempat persembunyian kami.

Aku bertugas untuk membawa suplai, sedangkan Nicholas mengangkat dan membawa Aylissa pergi.

Saat itu, kupikir dia akan meninggalkannya tapi ternyata orang yang dikenal sebagai Nicholas ini masih peduli dengan Aylissa.

Awal bertemu dengan mereka bahkan hingga sekarang, mereka selalu saja terlihat adu mulut yang dimulai oleh Aylissa.

Kupikir hubungan mereka sangat renggang, tapi ternyata lebih dalam dari yang terlihat.

Itu jadi membuatku sedikit penasaran.

"Hei, Nicholas..."

"Apa?"

"Aku berpikir kalau kau membenci Aylissa, tapi kau tadi menyelamatkannya. Apa itu berarti kau tidak membencinya?"

Mendengar pertanyaanku, Nicholas terdiam sejenak lalu kembali membuka mulutnya.

"Aku memang membencinya. Tapi itu bukan berarti aku akan meninggalkannya."

Jadi itu artinya kau peduli padanya atau tidak?

"Maaf, jika aku menanyakan ini.. Tapi apa sebenarnya hubunganmu dengannya?"

Aku tahu mereka berkenalan bahkan sebelum tiba di pulau ini. Maksudku, kedekatan mereka itu tidak wajar untuk orang yang baru bertemu.

Selain itu, mereka juga tidak mengatakan apa-apa tentang hubungan mereka.

Bisa dibilang mereka cukup dekat jika dilihat dari sudut pandang luar. Walau, aku tidak yakin Nicholas merasa seperti itu.

"Kenapa kau bertanya?"

"Yah.. Hanya penasaran."

"Begitu."

Apa dia akan menjawabnya?

Sebenarnya, aku sedikit ragu menanyakan hal ini kepada Nicholas. Menanyakan hal-hal pribadinya.

"Dia teman masa kecilku."

Tidak kuduga dia akan menjawabnya.

"Teman.. Masa kecil?"

"Ya, aku sudah mengenalnya dari sekolah dasar."

Last! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang