40 - Overcome the Past

14 1 0
                                    

Liam Earnest's Pov

"Haa.... Haa..."

Saat ini, di dalam ruangan tempatku memainkan mainan-mainanku, aku terduduk dengan terengah-terengah.

Di hadapanku terbaring seorang gadis dengan darah yang mengalir dari hidungnya, juga beberapa luka memar di tubuhnya.

Tak jauh dari gadis itu, duduk seorang gadis lain dengan wajah yang tidak berhenti ketakutan.

Berbeda dengan gadis sebelumnya yang wajahnya sudah kuhajar, Selvia pakaiannya sudah acak-acakan dengan bajunya yang sobek sana-sini.

Sekujur tubuhnya gemetar, dan dia sudah melakukannya sejak saat aku menangkapnya beberapa jam sebelumnya.

Aku membuatnya teringat kembali dengan masa lalunya yang kelam, lalu menggunakan itu untuk bermain-main dengannya sedikit.

Walau dia sudah berlatih bela diri dan latihan untuk membuat dirinya lebih kuat, saat bertemu denganku traumanya dalam sekejap kembali dan dirinya berubah menjadi dirinya yang dulu.

Dirinya yang lemah dan tak berdaya.

Untuk Selvia yang merupakan mainanku yang dulu, merusak seluruh usahanya dan membuatnya tunduk tidak butuh waktu yang lama.

Saat mendengar suaraku, dia mulai mengingat kembali masa lalunya. Saat melihatku, tubuhnya langsung bergetar.

Saat aku menyentuhnya sedikit ketika kami tiba di sini, dia mulai melawan. Tapi saat sekali aku menghajarnya, dia tunduk dan tidak berkutik lagi.

Dengan kata lain dirinya yang sekarang, dirinya yang perlahan-lahan berubah, sudah berhasil aku tundukkan kembali.

Itu mudah dalam kasus Selvia. Tapi berbeda dengan gadis yang satunya lagi, dia sejak tadi hingga saat ini masih belum tunduk dan patuh kepadaku.

Bahkan hingga sekarang aku telah menghajarnya berulang-ulang kali, hingga aku sendiri kelelahan dan duduk di kursi untuk istirahat.

Tapi dia tidak juga hancur.

Jangankan hancur, dia bahkan sama sekali tidak takut dan berani melawanku dengan kata-kata.

Aku lalu kembali memperhatikan gadis yang terbaring dengan luka di tubuh dan wajahnya.

Melihatku memandangnya, dia kemudian memandang balik dan menatapku tepat di mata.

"Gadis sialan ini.."

Seberapa kuat sebenarnya mental dari gadis ini? Aku sudah bertemu dengan banyak jenis wanita dan tidak ada yang memiliki keteguhan sepertinya.

Memang, ada beberapa yang memiliki hati yang kuat dan tidak ingin tunduk kepadaku.

Semua itu akhirnya tidak bertahan lama dan beberapa saat kemudian, mereka diam dan tidak melawan lagi.

Tapi gadis ini berbeda.

Di matanya sama sekali tidak terpancar rasa takut, melainkan mata yang terlihat masih memiliki harapan.

Dia benar-benar berpikir bisa keluar dari situasi saat ini?

"Harus kuakui, kau tidak mudah untuk hancur. Bahkan kurasa lebih pantas untuk menyebutnya sangat sulit untuk dihancurkan."

"Bukan aku yang sulit untuk kau hancurkan, kau saja yang terlalu lemah dan tidak bisa menghancurkanku."

Lihat? Gadis ini selalu punya balasan untuk dikatakan bahkan dalam situasi ini.

"Hah, akan kuterima kata-katamu itu untuk sekarang. Tapi bagaimana dengan gadis di sebelah mu itu? Aku dapat menghancurkannya dalam waktu yang tidak lama. Apakah itu berarti aku yang kuat atau dia yang terlalu lemah?"

Last! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang