35 - Two on Two

9 1 0
                                    

Gerard Wilson's Pov

Aku dan Mary berjalan kembali menuju tempat kami bertarung sebelumnya.

Tidak ada tanda-tanda sniper itu akan menyerang, sepertinya dia sudah pergi.

Yah, ini sudah lewat beberapa jam sih, sejak pertempuran sebelumnya.

Tidak mungkin dia akan terus menunggu pemain keluar dan menghabisi mereka.

Setelah beberapa menit berjalan, aku akhirnya tiba di tempat pertempuran itu.

Disana masih ada mayat dari Cory, Orang yang dibunuh Cory, dan juga.. Rick.

Selain dari mereka bertiga, aku tidak melihat mayat lain disekitar sini. Sepertinya si pria granat itu berhasil kabur.

Begitu juga dengan pria shotgun itu, dia juga berhasil kabur. tapi bukan hanya berhasil kabur, tapi aku juga melihat dia berhasil mengambil suplai saat kami berlari menjauh.

Karena sniper itu, aku juga jadi tidak bisa menyerangnya.

Yah, yang jelas, walau dia berhasil kabur dan mendapatkan suplai, tapi aku melihat dan mengetahui kemana dia pergi.

Dengan berdasarkan itu, aku tinggal mengikuti dan mencari lokasi tempat dia dan rekannya itu bersembunyi.

Walau aku tahu rekannya seorang anak-anak, tapi aku takkan segan.

Karena dia mengikuti permainan ini juga, maka dia adalah musuhku.

Sebelum pergi menuju orang itu, aku melihat mayat Rick terlebih dahulu.

Rick, aku benar-benar minta maaf dan juga sangat berterimakasih padamu, jika saja kau tidak disana..

Karena itu, semoga kau tenang di alam sana.

Aku akan melakukan yang terbaik agar kematianmu tidak menjadi sia-sia.

Aku lalu melepas jaket yang kugunakan dan menggunakannya untuk menutupi setengah badan dari Rick.

"Rick.."

Mary melihat mayat Rick dengan tatapan yang terlihat sedih.

"Jangan dipikirkan terlalu dalam, ayo.. kita pergi."

"Ya."

***

Aku berjalan mengikuti jalan yang dilalui oleh pria itu sbelumnya.

Dapat kulihat ada darah yang mulai mengering di tanah. kemungkinan besar kami berada di jalur yang tepat.

Aku lalu mengikuti jejak darah itu selama beberapa saat, dan akhirnya kami menemukannya.

Pria shotgun itu.

"He-hei.. Apakah itu orang yang kau maksud?"

"Ya, itu orangnya."

Saat ini, Pria itu sedang terduduk dan bersandar di sebuah pohon.

Mungkin dia sedang beristirahat.

Disamping dari pria itu, ada sebuah kotak yang kami perebutkan. Kotak suplai.

Tapi apakah disini tempat persembunyiannya?

Bukankah ini terlalu jelas?

Lagipula dimana rekannya yang sebelumnya?

Banyak pertanyaan yang bermunculan di pikiranku, tapi aku rasa untuk sekarang, yang harus kami lakukan hanya memperhatikannya.

Last! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang