22 - Battle Royale (2)

39 2 0
                                    

Cole Leston's Pov

Kali ini adalah pertempuran yang benar-benar serius.

Dengan pistol dan kapakku, Aku harus bertarung dengan pemain yang menggunakan Shotgun.

Tentunya ini tidak akan menjadi pertempuran yang mudah.

Tapi, Bukan berarti aku akan menyerah.

Darr!!

Darr!!

Selagi menembak, Aku mencari tempat untuk bersembunyi dari serangannya.

Jujur saja, Senjatanya sangat berbahaya. Jika aku terkena tembakannya mungkin aku akan langsung gugur.

Tapi, Aku tak boleh mati sekarang.

Tidak sebelum aku pulang dan menceritakan semuanya kepada istriku.

Walaupun semua orang tidak mempercayaiku, Setidaknya aku ingin istirku mengerti dan percaya kepadaku.

Karena itu.. Aku harus kembali dengan selamat!

Darr!

Darr!

Sesaat aku berbalik dan menembak, Dia dengan cepat menghindari tembakan dan berlindung.

Dia cukup sigap juga.

Dia sekarang berjalan secara terang-terangan ke arahku. Dia benar-benar percaya diri.

Cih, Apa aku bisa melawannya?

Selagi aku memikirkan sebuah rencana, Seseorang tiba-tiba menepuk pundakku.

"Hey, Siapa?-"

"Tenang, Ini aku."

Aku berbalik dan melihat Martin disebelahku.

"Harusnya kau memberitahu ku terlebih dahulu jika kau ada disini, Kupikir tadinya kau musuh."

"Yah, Mau bagaimana lagi, Kau tiba-tiba berbalik dan ingin melawan orang itu."

Martin berkata dengan suara yang pelan selagi melirik dari balik tembok tempat kami berlindung.

"Jadi? Apa kau tidak ingin aku melakukan itu?"

Aku bertanya dengan nada yang sedikit bercanda.

Saat ini kami adalah tim dalam permainan ini, Tetapi langkah yang kuambil tadi tidak berada dalam rencana apapun. Itu murni dari keinginanku sendiri.

"Huh.. Karena kau sudah melakukannya, Tidak ada cara lain selain melawan orang itu kan?"

Martin berbalik padaku dan berkata dengan senyum tipis di wajahnya.

Aku lalu membalasnya dengan tersenyum tipis juga.

"Kau memang partnerku."

Aku lalu mengisi kembali peluruku dan bersiap untuk berlari dari tempat kami berlindung.

"Aku percaya kepadamu Martin, Untuk menjaga dan melindungiku."

Martin kemudian mengambil posisi untuk menyerang setelah mendengar perkataanku.

"Tentu saja!"

Darr!

Darr!

Darr!

Martin mulai menembakkan senjatanya yang bisa menembakkan cukup banyak peluru dengan cepat.

Bersamaan dengan itu, Aku juga mulai berlari memutari pemain dengan Shotgun ini.

"Cih, Mereka bekerja sama ya?"

Last! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang