23 - Battle Royale (3)

36 1 0
                                    

Gerard Wilson's Pov

Aku dan Mary berlari menuju suplai yang dijatuhkan dan menghindari kerusuhan yang terjadi.

Saat ini, Semua pemain sudah mengganti target mereka dari pemain lain menjadi kotak suplai dan tentunya ini akan menjadi pertarungan yang sengit.

Mengingat jumlah pemain yang berada disini dan jumlah suplai yang diturunkan itu tidak sama.

"Mary, Jika kita berada terlalu dekat seperti ini, Kita akan menjadi sasaran empuk. Kita akan berpencar."

"Berpencar? Kalau begitu kita akan bertemu dimana?"

"Suplai yang dijatuhkan itu, Kau dan aku akan menuju ke sana tapi melewati jalan yang berbeda. Kau akan melewati jalan dibelakang rumah sedangkan aku akan melewati jalan untuk umum ini."

Mary yang berlari dibelakangku menatapku dan dapat terlihat rasa tidak percaya terpancar dari matanya.

"Itu.. Terlalu berbahaya. Apa kau yakin dengan rencana ini?"

"Aku tidak berniat mati dalam rencana ini, Aku hanya bertugas sebagai umpan selagi kau pergi mengambil suplainya."

"Meski begitu..."

Sepertinya Mary sangat tidak yakin dengan rencana ini. Apa yang membuatnya sangat khawatir? Seharusnya dia tidak perlu memikirkanku, Bagaimanapun aku hanya rekan timnya saja dan tidak punya hubungan apapun selain itu.

"Apa kau khawatir denganku?"

Mary tidak langsung menjawab pertanyaanku yang hanya sekedar candaan, Aku pun berbalik dan melihatnya.

"Te.. Tentu saja aku khawatir kan? Apa yang kau tanyakan.."

Mary menjawab dengan sedikit terbata-bata, Namun aku dapat melihat keseriusan dalam perkataannya.

Ternyata dia memikirkan keselamatanku juga.

"Hahaha, Hal itu membuatku sedikit senang."

"Hn, Kau berlebihan."

"Tapi, Aku akan tetap menjalankan rencana ini."

Dengan berkata seperti itu, Aku menarik Mary dan mendorongnya ke sisi jalan yang lain.

"Hey, Apa yang kau?"

"Kita berpisah mulai dari sekarang, Aku akan berusaha untuk menghadapi pemain lain sedangkan kau akan mengambil suplainya. Apa ada hal yang kurang kau mengerti?"

Aku mengatakan itu selagi bersembunyi di balik dinding dan mengisi peluru dari revolverku.

"Tidak, Aku tidak punya pertanyaan."

"Bagus, Kalau begitu-"

"Tapi aku punya permintaan."

Sebelum aku ingin pergi, Mary tiba-tiba berkata dengan keseriusan di wajahnya.

"Permintaan?"

"Ya."

Permintaan? Apa dia ingin sebuah hadiah atau penghargaan setelah menyelesaikan sebuah perintah dariku?

Last! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang