Last!

20 - Second Day

Chester's Pov

Aku membuka mataku dan melihat sekeliling ruangan.

"Ini..."

"Di rumah tempat kau pingsan."

Aku berbalik dan melihat Riku yang sedang melakukan sesuatu di meja makan.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Ini? Aku sedang menyiapkan makanan yang ada di dalam tas. Tunggu sebentar, Akan kuberikan juga bagianmu."

Aku hanya mengangguk merespon Riku.

Aku lalu berjalan ke jendela dan membukanya.

Diluar, Aku melihat 2 orang yang sedang mengambil posisi untuk menembak.

"Siapa mereka itu?"

"Apa kau lupa? Kau yang mengajak mereka kesini tadi malam."

"Aku?"

Aku lalu mengingat kembali kejadian yang terjadi tadi malam.

"Ellen!"

Aku langsung berlari keluar menuju halaman setelah mengingatnya.

Ternyata aku yang bertemu dengan Ellen itu bukanlah mimpi.

Karena terlalu kebetulan bertemu dengannya, Aku hanya menganggap pertemuan dengannya kemarin itu hanyalah sebuah mimpi.

"Ellen!"

Mendengar panggilanku, Ellen berbalik ke arahku.

"Chester! Kau sudah bangun."

"Ya, Aku sudah.. bangun."

Tatapanku bergeser sedikit dari Ellen ke orang yang disampingnya.

Merasakan aku menatapnya, Dia juga menatapku dengan tajam.

"Apa yang kau lihat? ingin berkelahi?"

Mendengar tantangan berkelahinya, Emosiku langsung naik.

"Ayo! Sekarang juga!"

Aku langsung berlari tanpa menunggu respon dari Ethan.

"Hei, Tunggu dulu!"

Tanpa berkata apa-apa, Aku langsung mengarahkan tinjuku ke arahnya.

"Hentikan."

Ellen memukul kepalaku dengan pelan.

"Tapi Ellen! Bocah ini mengganggumu!"

"Aku bukan bocah!"

"Oh ya? Kalau begitu katakan berapa umurmu."

"17."

"Ha! Kau masih bocah dalam pandanganku."

"Kau hanya setahun lebih tua dariku!"

Aku tak menanggapi perkataan Ethan dan kembali melihat Ellen.

"Jadi Ellen, Apa yang sedang kau lakukan?"

Ellen yang mengambil posisi untuk menembak, menjawab pertanyaaanku tanpa berbalik.

"Seperti yang kau lihat, Aku ingin berlatih untuk menembakkan pistol ini."

"Apa kau bisa menggunakannya?"

"Hm, Sejujurnya aku tak bisa. Karena itulah aku ingin berlatih."

Berlatih ya?

Jika dipikir-pikir, Tidak ada satupun orang yang ada disini yang dapat menggunakan pistol dengan baik.

Tadi malam aku sudah melihat Ethan menggunakannya namun belum sebaik Gerard.

Aku rasa sulit juga jika perbandingannya adalah pria itu.