32 - Broken

10 1 0
                                    

Mike Trader's Pov

Aku.. Selama ini tidak pernah mempunyai seorang teman.

Itu semua karena tampang ku yang culun dan badanku yang sedikit gemuk.

Aku juga tidak terlalu pandai dalam hal apapun, apapun yang kulakukan, aku tidak yakin akan berhasil.

Karena itu aku menjadi pribadi yang pesimis.

Setiap melakukan sesuatu, aku selalu memikirkan kemungkinan terburuk terlebih dahulu.

Aku sama sekali tidak pernah memikirkan sesuatu itu akan berhasil atau apapun yang positif.

Keluargaku juga sudah tidak tahu ingin melakukan apa terhadap perilaku ku itu. Tapi aku rasa, memang tidak ada yang bisa dilakukan.

Aku hanya bisa tetap menjalani hidup ini sambil menunggu kematianku mendekat.

Hingga pada suatu waktu, aku bertemu dengannya.

Seorang yang akhirnya bisa kupanggil dengan kata teman.

"Hei, aku Selvia. Siapa namamu?"

Saat itulah aku pertama kali bertemu dengannya.

Selvia Matthews.

Seorang gadis yang merupakan teman pertamaku dan juga.. cinta pertamaku.

Aku awalnya bertemu dengannya saat kelas 2 SMP.

Selvia adalah seorang murid pindahan yang masuk ke sekolahku.

Saat itu, aku sudah dalam kondisi tidak mempunyai teman dan selalu sendirian.

Selvia yang punya kepribadian ceria sepertinya ingin berteman dengan siapa saja, tidak peduli fisiknya seperti apa.

Awalnya aku merasa kalau dia hanya terpaksa berteman denganku karena ingin terlihat baik di mata orang lain.

Aku berpikir, Ah.. aku benci orang dengan kepribadian seperti itu.

Usahanya untuk mengajakku berteman pasti akan berhenti sekitar seminggu jika aku terus mengabaikannya.

"Hei, kenapa kau selalu mengabaikanku?"

atau itulah yang kupikirkan.

"Tidak, aku berpikir kalau kau akan menyerah berteman denganku, jika aku terus mengabaikanmu."

"Haa!? Kenapa kau berpikir seperti itu? Apa kau pilih-pilih dalam hal pertemanan?"

"Eh, tidak bukan seperti itu.. Aku hanya.. Yah, kau tahu?"

"Tidak, aku tidak tahu."

Gadis ini... Apa dia sengaja mempermainkanku?

"Tentu saja karena fisik ku kan? Kau tentunya tidak ingin berteman dengan anak gendut sepertiku bukan? Semua orang juga sama!"

Setelah aku mengatakan itu, Selvia hanya menatapku dengan heran.

Saat itu aku berpikir apa dia hanya seorang gadis yang bodoh.

"Fisikmu? Maksudmu badanmu yang gendut?"

"Ya! Tentu saja itu!"

"Aku tidak melihat ada yang salah?"

"Eh?"

"Maksudku, kau gendut. Lalu? Itu tidak membuatmu berubah menjadi apa-apa kan? Kau tetap bisa berteman."

Gadis ini..

Saat itu, aku tahu.. Kalau Selvia serius dalam mengatakan itu.

Sejak saat itu, Selvia selalu bersama denganku.

Last! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang