27 - I Don't Understand Her

20 1 0
                                    

Julie Evelyn's Pov

Aku berjalan di belakang tuan Shawn yang memimpin perjalanan menuju tempat untuk bersembunyi.

Tuan Shawn membawa wanita yang dibuat pingsan oleh Alan di punggungnya sedangkan Alan membawa kotak suplai yang dia ambil dari atas pohon.

Walau namanya kotak suplai, suplai ini sebenarnya sebuah koper yang dimana
bentuknya adalah persegi panjang.

Tapi ya, siapa yang peduli dengan namanya? asalkan kami mendapatkannya itu sudah cukup bagus.

Sekarang waktu menunjukkan pukul 13.05 dan kami sudah menemukan dan mengamankan suplai.

Bisa dikatakan kami ini cukup beruntung, karena dalam perebutan suplai ini kami tidak bertemu dengan pemain manapun.

Ya, mungkin cuma dengan wanita itu.. tapi wanita itu dapat dikalahkan dengan mudah oleh Alan.

Jadi, kami ini benar-benar beruntung.

Lebih tepatnya, aku benar-benar beruntung.

Hehehe.. Maksudku, gadis mana lagi yang lebih beruntung selain diriku di pulau ini?

Dijaga oleh 2 pria yang berbeda secara sifat tapi mereka punya 1 kesamaan, yaitu mereka berdua.. ganteng.

Ya, jika ini dalam keadaan normal aku pasti sudah mengajak salah satunya untuk kencan.

Tuan Shawn sebenarnya adalah seorang penyanyi dan artis. aku tidak tahu alasannya bermain permainan ini, tapi satu hal yang pasti, tingkat kegantengannya sudah tidak diragukan lagi.

Di sisi lain, ada pria bernama Alan Moore.. pria yang paling pertama kutemui di dalam permainan ini.

Alan mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan tuan Shawn, jika tuan Shawn adalah orang yang menghargai dan melindungi wanita, maka Alan adalah orang yang sebaliknya.

Seperti sebelumnya, dia tanpa ragu menyerang wanita itu. dia adalah tipe orang yang tidak membedakan gender dan akan memperlakukan orang dengan setara.

Bahkan saat pertama kali bertemu dengannya dia hampir saja menyerangku, aku beruntung karena setelah itu tuan Shawn muncul.

Tapi ya, apa yang bisa kukatakan? walau sifatnya seperti itu dan dia mempunyai mulut yang tajam, dia mempunyai badan yang bagus dan wajah yang ganteng.

Jika disuruh untuk memilih.. aku tentunya akan memilih tuan Shawn, tapi.. begitu aku melihat roti sobeknya Alan.. entah, aku jadi ragu.

Hehehe.. Jika bisa keduanya kenapa tidak?

"Sepertinya si bocah mesum ini memikirkan hal yang tidak-tidak."

"Apa? aku tidak pernah memikirkan hal seperti itu."

"Air liurmu menetes tuh."

"?!!"

Aku dengan segera mengelap air liurku.

Gawat juga, aku harus berhenti memikirkan hal itu dan mulai bertindak layaknya wanita dewasa.

Benar, wanita dewasa.

Aku mungkin terlihat seperti ini, itu karena sejak kecil aku malas untuk meminum susu, makanya aku menjadi pendek seperti sekarang ini.

Tinggiku hanyalah 155 cm, untuk orang dengan usia 25 tahun sepertiku, itu tinggi badan yang tergolong pendek.

Apalagi jika dibandingkan dengan tuan Shawn dan juga Alan yang tingginya rata-rata diatas 170 cm.

Bahkan wanita yang pingsan itu tingginya mungkin 160 ke atas, setidaknya lebih tinggi dariku.

Last! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang