8 - You're Not a Teacher

34 7 0
                                    

Tomy Robinson's Pov

Kami butuh uang.

Ya, Keluarga kecil kami membutuhkan uang.

Itu sebabnya kami ikut dalam permainan ini.

"Begitu ku beri aba aba, Seluruh peserta dari paling belakang harus melompat turun."

Pilot mengatakan itu.

"Apa kau baik baik saja, Nisha?"

Istriku, Nisha melihat ku dengan senyum tipis.

"Ya, Aku baik baik saja.. Uhuk, Uhuk."

Nisha menjawab dengan sedikit terbatuk.

Sudah kuduga.. Saat ini, Nisha sedang dalam keadaan sakit.

"Kau tak perlu memaksakan diri."

Aku berkata kepada Nisha dengan tegas. Aku tak mau dia memaksakan diri padahal dirinya sedang sakit.

"Baiklah, Lompat!"

Satu per satu peserta turun dari pesawat ini. Aku hanya melihat mereka turun sambil menunggu giliran.

Jujur saja, Aku pun saat ini sedikit takut juga khawatir.

Ketakutan ku adalah permainan ini mengharuskan kami untuk membunuh, Yang sudah pasti belum pernah kami lakukan.

Sedangkan kekhawatiran ku adalah wanita disampingku ini. Wanita yang sangat kucintai.

Aku tak mau membuatnya menjadi seorang pembunuh. Siapa yang sudi istrinya yang sakit sakitan menjadi seorang pembunuh.

Tak ada pilihan lain. Aku akan mengambil tanggung jawab itu sebagai kepala keluarga.

"Ayo, Nisha!"

Mengikuti perkataanku, Aku dan Nisha melompat turun dari pesawat itu.

Saat ini, Aku sedang banyak pikiran dan kekhawatiran. Itu membuatku tak bisa menikmati pemandangan yang indah itu. Tapi...

"Cantik ya, Sayang?"

Nisha dengan polos mengatakan itu dengan wajah yang takjub pada pemandangan di hadapan kami.

Aku awalnya terkejut, Aku lalu membalas perkataannya.

"Ya, Kau benar.."

Nisha hanya tersenyum riang mendengar jawabanku, Dia lalu kembali melihat pemandangan itu.

Aku melihat Nisha yang sedang fokus ke pemandangan dengan diam.

Hanya satu yang bisa kukatakan.. Aku benar benar menyayanginya.

***

Kami memilih mendarat di sebuah desa yang cukup besar.

Saat terjun tadi, Aku dapat melihat beberapa peserta juga di sekitar sini.

Aku harus berhati hati. Aku tak ingin Nisha membunuh dan aku juga tak ingin Nisha tewas.

Tapi.. Pemenang dari permainan ini apakah hanya seorang? Atau bisa lebih..

"Nisha.. Jika saja pemenangnya hanya seorang. Maka aku-"

"Aku akan bunuh diri."

Nisha, Yang sedang menyembunyikan parasutnya berkata dengan tegas.

"Apa yang kau katakan? Apa kau bodoh? Yang harusnya melakukan itu adalah aku!"

Aku membentak Nisha dengan suara keras.

"Tapi.. anak kita membutuhkan mu. Ayahnya."

Anak kita ya.. Aku rasa, Saat ini Ellie sedang kesepian.. Dirumah sakit itu.

Last! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang