33 - Harsh Reality

11 1 0
                                    

Ethan Crane's Pov

Aku tidak tahu apa yang baru saja kau alami, atau apa yang kau pikirkan sekarang.

Tapi melihat dirimu yang sekarang.. Benar-benar membuatku muak!

"Berdiri, Chester."

Aku menarik kerah bajunya dan memaksanya untuk berdiri.

"...Ethan?"

Kau biasanya benar-benar membuatku kesal, tapi kali ini.. aku benar-benar tidak suka dengan sikapmu itu!

"Akan kuberikan pukulan istimewa yang akan menyadarkanmu kembali!"

"Ethan.. Apa yang ingin kau?"

Bamm!!

"Gahh!!"

"Satu pukulan pertama, apa kau sudah sadar?"

"He-hei, Ethan! Kau sudah berlebihan!"

Riku berteriak dari jauh dan protes akan tindakanku.

Hei, kau lebih baik tetap istirahat kan?

Tapi, jangan khawatir..

"Tenang saja, ini mungkin akan sedikit sakit, tapi itu tidak akan membunuhnya."

"Meskipun kau bilang begitu.."

"Yang lebih penting, kau berbaring saja untuk saat ini! Kita tidak mau lukamu kembali terbuka."

"Baik.."

Setelah menyuruh Riku istirahat, sekarang aku bisa menangani Chester yang sedikit rusak itu dengan tenang.

Aku berjalan ke arah Chester yang sedang terbaring.

"Ethan.. Aku.."

Buakk!!

Tanpa ragu aku langsung menghajar kembali dengan pukulan berikutnya.

"Cara bicaramu terlalu pelan dan terbata-bata. cara bicara itu bukan Chester yang kukenal."

"Aghh! Ohok!"

Aku tahu aku tidak boleh melakukan ini, tapi.. untuk menyadarkanmu kembali, aku harus melakukan cara kasar!

"Katakan, dimana Ellen?"

"A-a-aku.. Ellen-"

Bughh!!

"Ohha!"

"Katakan dengan jelas!"

Ekspresi Chester berubah, dia perlahan kembali ke dirinya yang biasanya.

"Dia dibawa pergi!"

Dibawa pergi? Jadi bukan tewas, ya?

Walau itu juga sedikit buruk, tapi setidaknya kami masih punya kesempatan.

Itu cerita yang berbeda jika Ellen sudah meninggal.

Tapi..

"Apa yang kau lakukan? Kenapa Ellen bisa dibawa?"

Setelah aku menanyakan itu dengan keras, Chester kembali ke ekspresinya yang sebelumnya.

Ekspresi wajah yang terlihat sangat bersalah dan seperti tidak punya tujuan.

Ekspresi yang mengatakan kalau dia seharusnya tidak berada di dunia ini, dia seolah mengatakan kalau lebih baik dia mati.

Ekspresi yang.. mirip dengan yang ku tunjukkan sebelumnya..

"Aku.. Aku.. Maaf."

Bughh!!

"Kahh!!"

Last! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang