Salapanbelas

6.1K 993 232
                                    

"Hari ini gue berangkat sama Bang Gongmyung pake mobil dia," ucap Doyoung, di tengah sarapan yang tengah dilakukannya bersama Rose.

"Oh, ya? Berarti Kak Gongmyung bakal mampir kesini?" tanya Rose, begitu ia selesai menelan kunyahan menu sarapannya.

Namun detik itu juga Rose menyadari tatapan Doyoung padanya langsung berubah. Cowok itu kini menatapnya dengan tatapan penuh selidik.

Menyadari reaksi Doyoung yang tampak mencurigainya hanya karena pertanyaan yang diajukannya, Rose tanpa sadar memutar bola matanya.

"Gak usah mikir yang aneh-aneh, gue cuman nanya. Terlepas dia emang pernah jadi crush gue, tapi gimanapun posisi dia sekarang Kakak Ipar gue." jelas Rose kemudian.

Doyoung mengerjap beberapa saat, sebelum kemudian cowok itu membuang pandangannya yang sebelumnya terarah pada Rose.

"Gue gak mikir yang aneh-aneh, tuh." balas Doyoung, masih dengan matanya yang bergerak menghindari mata Rose yang setia menatapnya.

Seulas senyuman miring kini terbit pada bibir Rose,"Kalo lo gak mikir yang aneh-aneh, lo harusnya gak langsung natap gue penuh curiga kayak tadi."

Kebetulan sarapannya sudah selesai, sehingga Rose lantas bangkit berdiri sembari membawa piringnya dan melangkah mengitari meja makan.

Tanpa disangka, dari sisi belakang Doyoung, tiba-tiba saja Rose mendekatkan bibirnya pada telinga cowok itu.

"Lo suami gue, Kak Gongmyung gak lebih dari Kakak Ipar gue," ucap Rose, tepat di sebelah salah satu telinga Doyoung.

Setelahnya Rose kembali bangkit berdiri dan melanjutkan langkahnya menuju wastafel yang berada tepat di belakang kursi yang ditempati Doyoung.

"Barangkali lo lupa, jadi gak usah mikir yang aneh-aneh."

Doyoung sesaat mengerjapkan matanya, sedetik kemudian seulas senyuman tipis terbit pada wajahnya.

×××

Setelah mengancingkan kancing terakhir di kemejanya, Doyoung lantas beralih menatap cermin yang ada di hadapannya dan menampilkan pantulan dirinya.

Kemeja putih berlengan panjang, dasi yang menggantung di kerah kemejanya, serta celana penjang berbahan kain warna hitam kini telah membalut tubuhnya.

Doyoung lantas mendekatkan wajahnya pada cermin seraya menumpukkan salah satu tangannya pada meja rias, sementara satu tangannya yang lain mengusap lembut bagian dagu pada wajahnya.

"Oke, ganteng." puji Doyoung pada dirinya sendiri, sembari tersenyum kecil.

Saat tangannya yang baru saja mengambil sisir akan bergerak merapihkan rambutnya, tiba-tiba saja sebuah ide terlintas di pikirannya.

Lagi-lagi seulas senyuman miring terbit pada wajah tampannya. Bukannya bergerak merapihkan rambutnya, tangan Doyoung justru bergerak mengacak asal rambutnya. Tak behenti disitu, tangannya kembali bergerak dengan menarik dasi yang menggantung pada kerah kemejanya.

Setelahnya, barulah Doyoung melangkah keluar dari kamar dan ia langsung mendapati keberadaan Rose yang baru saja selesai mencuci piring.

"Lo gila, ya?"

Itulah kalimat pertama yang keluar dari bibir Rose sembari melangkah mendekati Doyoung, kala mendapati penampilan Doyoung yang baru saja keluar dari kamar.

Doyoung mengerutkan keningnya, diiringi salah satu alisnya yang terangkat.

"Apa?"

"Ck,lo diem disini." Rose sesaat berdecak pelan, setelahnya cewek itu berlalu masuk ke dalam kamar. Tak berselang lama, ia kembali ke hadapan Doyoung dengan sisir di genggamannya.

[4] Kak DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang