Dua

8.8K 1.2K 35
                                    

Hari ini keluarga Rose dan keluarga Doyoung tengah berkumpul di rumah keluarga Park,tak lain guna membahas pernikahan keduanya.

Namun tanpa kehadiran Gongmyung dan Jihoon. Gongmyung masih dalam perjalanan bisnis,sementara Jihoon diminta oleh bunda untuk mengantar pesanan kue dan baju.

Semua terjadi begitu cepat. Tanpa meminta persetujuan Rose,pihak orangtua sudah menentukan tanggal akad pernikahan menjadi lusa. Mereka juga memutuskan untuk mengadakan akad pernikahan akan diadakan secara tertutup untuk mencegah desas-desus tak mengenakan dari orang sekitar.

Setelah pembicaraan inti selesai,Rose langsung menarik lengan Doyoung secara paksa menuju halaman belakang rumahnya.

"Lo bakal diem dan ngebiarin semua terjadi gitu aja!?" tanya Rose penuh penekanan,namun masih dengan suara yang dapat ia kendalikan. Raut wajahnya sarat akan kepanikan.

Doyoung sesaat menatap Rose dengan sorot datar,sebelum melepaskan tangannya yang masih ada dalam genggaman Rose. Pria itu lantas melipat kedua tangannya di dada dan kembali menatap Rose dengan cara yang sama.

"Lo lupa kejadian semalem? Lo pikir apa yang kita lakuin semalem gak menyalahi norma dan aturan agama?" tanya Doyoung balik,tanpa menjawab pertanyaan Rose.

Rose berdecak kesal,diikuti tangannya yang beralih mengacak rambutnya sendiri. Seakan melampiaskan rasa frustasi yang tengah ia rasakan.

"Gue bahkan gak punya ingatan apapun tentang kejadian semalem!" Rose memekik tertahan,jelas tak ingin orangtuanya maupun orangtua Doyoung mendengar perdebatannya dengan pria di hadapannya.

Rose tahu Doyoung terkejut kala menyadari adanya sedikit perubahan ekspresi di wajah pria itu,namun Doyoung dengan cepat menyembunyikannya.

"Kalaupun lo gak punya ingatan apapun tentang kejadian semalem,lo seharusnya paham apa yang udah kita lakuin setelah bangun dengan situasi kayak kemarin." balas Doyoung enteng.

"Seenggaknyaa gue mau bertanggung jawab atas kesalahan yang udah gue perbuat." lanjut Doyoung yang kemudian berbalik badan,bersiap untuk meninggalkan halaman belakang.

Baru saja Doyoung melangkah selangkah,kalimat selanjutnya yang keluar dari bibir Rose berhasil membuatnya menghentikan langkah.

"Lo gak bener-bener ngeperawanin gue kan semalem!?"

Katakanlah Rose gila karena berani menanyakan hal itu secara langsung pada Doyoung,namun saat ini ia benar-benar membutuhkan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Lantas Doyoung kembali menoleh ke arah Rose,"Menurut lo?"

Rose yang tidak puas akan jawaban Doyoung lantas mencengkeram lengannya tepat saat pria itu akan kembali melangkah,mencoba menghentikannya sebelum pergi lebih jauh.

"Jawab!" desak Rose yang masih menuntut jawaban atapertanyaan yang ia ajukan.

Doyoung berdecak seraya kembali berbalik sepenuhnya menghadap Rose dengan tatapan kesalnya.

"Apapun jawaban yang gue kasih,gak bakal ngerubah pemikiran orangtua kita. Kenyataannya,besok lo sama gue bakal nikah." ucap Doyoung seraya melepaskan secara paksa tangan Rose dari lengannya,sebelum akhirnya kembali berbalik.

"Lo emangnya mau nikah sama gue!?" teriak Rose frustasi,kali ini ia sudah tidak peduliㅡmeskipun orangtuanya dan orangtua Doyoung ikut mendengarnya.

Lagi-lagi langkah Doyoung sempat terhenti sesaat,namun kali ini ia tetap melanjutkan langkahnya meninggalkan halaman belakang. Sekaligus mengabaikan Rose yang terus memanggil namanya karena menuntut jawaban.

"Argh!" Rose menggeram kesal seraya menghentakan kakinya ke atas tanah,sementara kedua tangannya kembali mengacak rambutnya asal.

"Fucek banget lo Kim Doyoung!" umpat Rose pada akhirnya yang tak lagi dapat menahan rasa kesalnya,seraya menatap tajam pintu halaman belakangㅡseakan itu adalah sosok Doyoung,meski tahu pria itu tak lagi mungkin mendengarnya.

×××


Gimana? Aku update lebih cepat dari biasanya kan? Hehe

Yuk semangat votement-nya biar aku juga semangat updatenya~

See you!✨

[4] Kak DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang