Duapuluh Hiji

4.7K 835 90
                                    

"Seolah-olah dia gak pernah nyentuh lo, Rose. Lo masih gak merasa aneh?"

Rose menghela napas, ucapan Lisa siang tadi masih terngiang di otaknya. Ia membenarkan hal itu. Rose baru menyadari kejanggalan tersebut.

Setelah berakhir menikah dengan Doyoung, ia memang memilih untuk melupakan alasan dibalik pernikahan keduanya. Tidak ingin terlalu mengambil pusing, walaupun Rose sendiri bahkan tidak mengingatnya, apa yang dikatakan Doyoung pagi itu tampaknya lebih dari cukup menjadi jawaban untuknya.

"Menurut lo kalo cowok sama cewek bangun dalam keadaan kayak gini, yakin semalem gaada kejadian apa-apa?"

Pasti malam itu telah terjadi sesuatu yang tidak seharusnya, begitu awalnya Rose pikir. Namun karena apa yang Lisa ucapkan padanya siang ini, Rose turut membenarkannya, ia juga merasa ada sesuatu yang terasa janggal.

Lalu setelah diingat-ingat, ada sesuatu yang Doyoung ucapkan pada Rose pagi tadi dan terdengar ambigu.

"Gue mau kita nuntasin apa yang waktu itu harus gue tunda."

"Emangnya apa yang harus dia tunda waktu itu? Lagian dia ngomongin waktu itu yang kapan, sih?" ucap Rose bermonolog seraya berdecak pelan di akhir kalimatnya.

Rose menghela napas panjang, saat menyadari bahwa selama ini Doyoung memang sering mengucapkan sesuatu yang tidak jelas dan malah membuatnya bingung.

"Gak berguna banget lo gue pacarin! Gara-gara lo nilai tugas kuliah gue hancur, sialan!"

Teriakan seorang cowok yang terdengar tak jauh dari tempatnya berada saat ini, seketika membuyarkan Rose yang tengah larut dalam pikirannya.

Rasa penasaran yang tiba-tiba muncul pada dirinya, membuat Rose perlahan melangkah mendekati sumber suara.

Tak butuh waktu lama, ia langsung menemukan keberadaan seorang cewek dan cowok yang tengah berhadapan satu sama lain di salah satu sudut area parkir, atmosfer diantara keduanya terlihat jauh dari kata bersahabat.

"I-itu kan salah lo! Harusnya nilai kuliah lo kan emang tanggung jawab lo sendiri! Bukan tanggung jawab gue!"

"Berani ya lo ngelunjak sama gue?" ucap cowok itu penuh penekanan seraya maju selangkah mendekati cewek dihadapannya dengan mata melotot.

"Lo tuh emang perlu dikasih pelajaran ya—,"

Tepat saat tangan cowok itu mulai melayang di udara, suara kamera dari jarak yang terdengar begitu dekat masuk ke dalam telinganya.

Ckrek!

Seketika membuat pergerakan tangan cowok itu terhenti.

"Loh, kok diem? Kenapa gak jadi?" tanya Rose enteng, masih dengan tangannya yang memegang ponsel yang terarah ke arah cewek dan cowok yang kini telah menyadari keberadaannya.

"Lanjutin aja kali, biar gue bisa sekaligus ngerekam adegan selanjutnya," lanjut Rose kemudian.

"Ah, atau harus gue live streaming sekarang?" ucap Rose seraya memasang tampang yang tampak tengah menimbang-nimbang.

Ucapan Rose tersebut tampaknya sukses membuat Yugyeom yang sebelumnya akan mendaratkan tamparan di pipi cewek dihadapannya menjadi gentar, terbukti, cowok itu setelahnya melangkah mundur selangkah dari posisi sebelumnya.

Popularitas Jaehyun sebagai anak fakuktas kedokteran sekaligus model sudah bukan rahasia lagi di kampus. Sehingga kedekatannya dengan cowok itu, membuat Rose ikut kecipratan popularitas.

Kalau Rose saat ini melakukan live di sosial medianya, jelas tidak sedikit orang yang juga akan menonton apa yang tengah Rose lihat saat ini.

[4] Kak DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang