Tujuh

7.5K 1.2K 183
                                    

Holaaa~ Ada yang kangen sama book ini? ㅋㅋㅋ

Maaf ya baru update lagi,kemarin aku sempet stuck ide soalnya ㅠㅡㅠ

Enjoy!✨

×××


Begitu bibirnya terlepas dari bibir gadis yang baru ia kecup bibirnya,Doyoung kembali mempertemukan netranya dengan netra Rose. Tatapannya kali ini benar-benar lembut dan entah bagaimana terlihat begitu tulus di mata Rose.

"Lo bener,gue marah karena lo itu istri gue tapi lo malah mau cium cowok lain." ujar Doyoung,diikuti tangannya yang perlahan terulur mengelus lembut salah satu pipi Rose.

Rose mengerjapkan matanya,apa yang baru Doyoung lakukan beberapa detik terakhir benar-benar mengejutkannya. Bukan hanya kecupan mendadak yang dilakukannya,namun juga bagaimana tangan Doyoung yang kini tengah mengelus lembut pipinya sementara matanya pun tengah menatapnya tak kalah lembut. Ini jelas berbeda dengan image Doyoung yang selama ini ada di pikiran Rose.

"Tapi alasan utama gueㅡ,"

Doyoung tak menyelesaikan kalimatnya,secara tiba-tiba ia malah menarik kembali tangannya yang ada pada pipi Rose sekaligus memalingkan wajahnya dari cewek yang sama.

"ㅡah,enggak. Lupain."

Kening Rose mengerut kala matanya menangkap pergerakan Doyoung yang baru saja mencabut kunci mobil  kemudian mengambil tasnya yang ada di jok belakang,seakan bersiap meninggalkan mobil.

Tepat saat Doyoung akan membuka pintu mobil,tangan Rose dengan cepat menahan lengan Doyoung. Kontan membuat pergerakan cowok itu terhenti.

"Lanjutin dulu tadi lo mau ngomong apa! Jelasin juga ke gue hubungannya lo marah sama gue sama lo cium gue tadi apa!?"

Doyoung mengerjapkan matanya,cowok itu terlihat terkejut. Entah karena suara Rose yang meninggi atau karena pertanyaannya atau mungkin saja keduanya.

Sebuah senyuman miring terbit di bibir Doyoung,"Hubungannya apa sama gue cium lo tadi?"

"Anggep aja itu hukuman buat lo. Kalo gue nangkep basah lagi lo deket-deket sama cowok lain,gue bakal ngelakuin hal yang sama." ucap Doyoung,kemudian dengan tenaga yang lebih besar melepaskan tangan Rose dari lengannya.

Namun secara tak terduga,Doyoung tiba-tiba mendekatkan bibirnya pada telinga Rose dan membisikkan sebuah kalimat yang berhasil membuat mata cewek itu terbelalak.

"Atau mungkin lebih..."

Kemudian tanpa mengatakan apa-apa lagi,Doyoung meninggalkan mobil dan masuk ke dalam rumah. Menyisakan Rose yang masih terkejut akan ancamannya di dalam mobil.

Ini gila!

Dalam waktu yang terlampau dekat,lagi-lagi Rose melihat sisi lain dari Doyoung. Sisi lembutnya dan sisi mesumnya!

Rose menghela napas panjang,diikuti tangannya yang beralih mengelus pelan bibirnya.

"Payah banget first kiss gue."

×××


Doyoung menutup laptopnya, kemudian menaruh kacamata yang sebelumnya berada di hidungnya ke atas nakas. Pandangan cowok itu beralih ke arah meja belajarnya,dan mendapati Rose yang masih berkutat dengan tumpukan kertas-kertas tugas miliknya.

Semenjak tinggal bersama Rose,meja belajar Doyoung memang lebih sering digunakan oleh cewek itu. Kebetulan Doyoung pun cukup terbiasa mengerjakan tugas maupun laporan di atas kasur,asal ada meja lipat sebagai alas utama.

Sesaat Doyoung melirik jam yang kini sudah menunjukkan pukul 10 malam,sebelum akhirnya beranjak bangkit mendekati Rose.

"Belum selesai?" tanya Doyoung yang kini berada tepat di sebelah Rose yang masih duduk setia di kursi belajar.

"Belum." jawab Rose seadanya,tanpa berniat mengalihkan pandangan matanya dari kertas-kertas tugasnya.

"Emang deadlinenya kapan?"

"Dua minggu lagi."

Kening Doyoung sesaat mengerut,jelas merasa bingung. Padahal deadline masih cukup lama,tapi kenapa Rose bersikeras menyelesaikan tugasnya malam ini juga?

"Tidur. Udah malem,nggak usah maksain. Lanjutin lagi besok."

Terdengar decakan keluar dari bibir Rose,lagi-lagi gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Nggak,tanggung. Udah sana,lo tidur duluan aja. Gausah peduliin gue." ucapnya,kali ini seraya mengibas-ngibaskan tangannya di udara. Seakan mengusir Doyoung untuk menjauh darinya.

Doyoung menghela napas pelan,sebelum akhirnya kembali menempati kasur. Cowok itu lantas mengambil salah satu buku yang berhubungan dengan bisnis dan manajemen yang ada di atas nakas.

Setengah jam kemudian,Doyoung kembali melirik meja belajar dan mendapati Rose yang sudah tumbang. Kepala cewek itu sudah terjatuh di atas meja belajar dengan mata yang terpejam,dengkuran halus juga  keluar dari bibirnya.

Doyoung hanya bisa menggelengkan kepalanya seraya bangkit berdiri dan kembali mendekati tubuh Rose. Lantas cowok itu memindahkan tubuh Rose dengan menggendongnya ala bridal style ke arah ranjang.

Setelah menyelimuti tubuh Rose dengan selimut hingga dadanya,Doyoung malah menekuk salah satu kakinya. Selama beberapa saat matanya terpaku pada wajah Rose yang sudah tertidur pulas.

Tangan Doyoung perlahan terulur menyingkirkan helaian rambut Rose yang sedikit menghalangi wajahnya.

"Mana mungkin gue gak peduli sama cewek yang gue sayang." gumam Doyoung,diikuti tangannya yang perlahan beralih mengelus lembut kepala Rose. Seulas senyuman terbit di wajah tampannya.

Satu kecupan singkat dari bibir Doyoung mendarat di kening Rose,sebelum akhirnya cowok itu beranjak bangkit dan lantas mematikan lampu kamar. Setelahnya,barulah Doyoung ikut membaringkan tubuhnya tepat di sebelah Rose.

×××


Kalo feedback part ini hari ini rame,besok aku langsung publish next part hehehe~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo feedback part ini hari ini rame,besok aku langsung publish next part hehehe~

See you!✨

[4] Kak DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang