Tilu

8.3K 1.2K 80
                                    

Seharusnya aku update kemarin,tapi karena masalah kemarin juga aku pikir lebih baik nunda update.

×××

"Gila,mata gue bengkak banget."

Gue menatap pantulan diri gue di cermin dengan pandangan miris. Serius,gue gak nyangka mata gue bakal sembab dan sebengkak ini karena nangisin nasib sial gue semalaman tadi malam.

Tok! Tok! Tok!

Tanpa gue lihat pun,gue udah tahu kalo yang baru ngetuk pintu gue barusan itu Jihoon.

Cuman Jihoon yang gak bisa masuk kamar gue seenak jidat,beda halnya sama ayah dan bunda yang bisa langsung masuk.

"Ada Bang Gongmyung tuh di luar,nyariin lo katanya."

Mata gue kontan membulat sempurna mendengar ucapan Jihoon dari luar pintu,seketika gue kembali melirik cermin yang menampilkan pantulan gue yang bener-bener kacau.

"Bilangin ke dia,tunggu bentar gue mau cuci muka dulu!" teriak gue pada Jihoon,kemudian mengambil gerakan seribu langkah.

Mulai dari mencuci muka dengan facial wash,buru-buru menutupi mata bengkak dan sembab dengan concealer,mengganti baju,menyisir rambut,menyemprotkan sedikit body mist,dan terakhir membubuhkan liptint di bibir gue.

Setelah merasa tampilan gue jauh lebih baik,gue segera turun dari lantai atas. Saat menuruni tangga,mata gue dan Kak Gongmyung bertemu.  Kontan seulas senyuman manis terbit di bibir gue.

"Sorry lama,ya,kak. Tadi gue baru bangun tidur banget soalnya." ucap gue seraya  menempatkan tubuh gue tepat di sebelah Kak Gongmyung.

Kak Gongmyung membalas senyuman gue tak kalah manis,"Gapapa,lagian gue kesini cuman mau ngasih oleh-oleh aja kok."

Lantas Kak Gongmyung menyodorkan gue sebuah paperbag putih,"Nih,gue ada sedikit buah tangan dari Thailand. Semoga lo suka,ya."

Gue langsung menerima paperbag tersebut dengan wajah sumringah,sesaat mengintip dan gue bisa melihat keberadaan sebuah kotak bingkisan di dalamnya.

"Gimana tuh di Thailand? Keren gak?" gue mencoba membuka obrolan baru dengan Kak Gongmyung,takutnya dia langsung mau pergi setelah memberikan gue oleh-oleh.

Kak Gongmyung langsung mengacungkan salah satu jempolnya,"Bagus parah. Gue kan kemarin nemenin direktur buat survei pembangunan cabang resort daerah Pattaya,pantainya gila sih. Ajib banget,lo harus kesana pokoknya."

Gue tersenyum seraya sesekali menganggukan kepala dengan antusias mendengarkan Kak Gongmyung bercerita.

"Apalagi buat lo sama Doyoung,cocok banget buat honeymoon." tambah Kak Gongmyung yang membuat senyum di wajah gue seketika luntur.

"A-ah... I-iya,kak..."

Awalnya gue udah seneng karena Kak Gongmyung gak terlihat bakal ngebahas hal itu,tapi ternyata tetap aja dibahas. Gue gak tahu rasanya bakal senyesek ini waktu gebetan gue sendiri ngomongin pernikahan gue dengan cowok lain.

×××


Gue menghela napas panjang,begitu bunda selesai mematut wajah gue dengan berbagai jenis makeup dan langsung keluar kamar untuk mengambil baju pengantin gue.

Hari yang gak sedikitpun gue nantikan akhirnya tiba,hari dimana gue akan melepas status lajang gue. Catet,dengan terpaksa.

"Nikah sama Bang Doyoung ga seburuk itu kali,jelek bener muka lo."

Gue melirik sinis Jihoon yang entah sejak kapan bersandar di daun pintu kamar gue.

"Gak buruk pala lo botak." sungut gue kesal,dan Jihoon membalasnya hanya dengan tawa kecilnya.

Jihoon lantas bergerak menghampiri, seraya merangkul pundak gue.

"Lagian nih,ya. Nikah muda tuh sekarang jadi lagi trending,temen gue yang belom punya ktp aja ada yang udah nikah."

Justru gue gak mempermasalahkan umur nikah gue. Yang gue permasalahkan itu calon suami gue,cowok yang gak cinta sama gueㅡpun sebaliknya. Sialnya lagi Kak Doyoung adik dari gebetan gue sendiriㅡKak Gongmyung.

Gue lantas menatap tajam Jihoon yang kini beralih memainkan anak rambut gue gak jelas,"Heh,lo tuh sebenernya mau nenangin gue atau mau bikin gue tambah stress,sih!?"

Jihoon malah tersenyum lebar dengan raut wajah yang super duper menyebalkan,"Dua-duanya."

"Emang laknat lo ya jadi adek!" pekik gue kesal.

Saat gue akan mencubit telinga Jihoon,tepat saat itu bunda datang membawa kebaya pengantin gue.

Sekilas gue bisa lihat kalo kebaya pengantin yang bunda bawa terlihat simpel dan elegan di saat bersamaan. Bahkan gue gak tahu kapan bunda beli kebaya pengantin itu.

"Jihoon,jangan gangguin Kakak kamu terus. Sana turun ke bawah,keluarga Doyoung udah mulai pada dateng,tuh."

Jihoon langsung berdiri dan berlagak memasang hormat pada bunda,sebelum akhirnya berlalu
meninggalkan kamar gue.

Setelah kepergian Jihoon,bunda langsung menutup pintu kamar gue. Bunda lantas menyuruh sekaligus membantu gue untuk mengganti baju tidur doraemon gue dengan kebaya pengantin yang ia bawa.

×××


Mau nanya pendapat dong. Kalian lebih enak baca dari sudut pandang author atau sudut pandang tokoh?

Aku bakal usahain update book ini dua kali seminggu,jadi aku mohon dukungan kalian ya biar aku juga semangat dan ga males X>

Aku bakal usahain update book ini dua kali seminggu,jadi aku mohon dukungan kalian ya biar aku juga semangat dan ga males X>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedikit spoiler buat part selanjutnya ㅋㅋㅋ

Jangan lupa malem ini mv punch keluar!✨

Thankyou buat kalian udah support book ini💓

See you!✨

[4] Kak DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang