Pukul 06.30. Bagus, itu artinya Cailsey masih punya waktu untuk sekedar menghirup udara pagi Dycrest yang sejuk dan dingin. Cailsey menatap bayangannya di depan cermin, sedikit pucat dan terdapat lingkaran hitam di bawah matanya. Cailsey memang bermimpi malam ini, namun mimpi buruk itu datang saat menjelang pagi, jadi Cailsey tak kehilangan jam malamnya terlalu banyak.
“Kau serius akan ke perpustakaan sepagi ini? Kau masih bisa mengembalikannya nanti.”
Cailsey menoleh untuk melihat Elise yang baru keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan kulit yang agak pucat. Gadis itu mengangguk pelan,”Aku tidak punya waktu banyak, besok aku harus berangkat ke ibu kota untuk lomba.”
“Terserahmu saja! Jangan telat ke ruang makan, Mrs.Marcus sudah kembali tadi malam.”
Cailsey mengangguk pelan lantas meraih empat buah buku sains yang cukup tebal. Ia merapikan syal di lehernya sejenak, sebelum akhirnya melangkah keluar kamar dan meninggalkan asrama.
Besok, ia akan kembali meninggalkan Cobham Hall. Ia, Justin, dan Freggie akan mewakili sekolah untuk Olympiade nasional. Sejauh yang Cailsey ingat, masa penyeleksian hingga final akan berlangsung selama dua hari. Itu artinya, jika mereka memang bertahan sampai babak final, Cailsey akan kembali ke Cobham dua hari lagi.Memikirkannya saja sudah membuat Cailsey senang. Ia bisa menganggap ini sebagai liburan gratis.
Cailsey menapaki anak tangga di depannya lantas masuk ke dalam perpustakaan. Orang pertama yang ia lihat adalah Mrs.Dorries, si penjaga perpustakaan yang sangat ramah, berbeda dengan suaminya yang sedikit galak dan suka menegur para siswa yang ribut.
“Pagi sekali, Cailsey!”
Cailsey tersenyum tipis dan meletakkan empat buku yang ia bawa di atas meja Mrs.Dorries. “Aku ingin mengembalikan ini.” ucapnya sambil menghempaskan tubuhnya di kursi yang berhadapan langsung dengan Mrs.Dorries.
Wanita itu tersenyum lalu mulai melakukan beberapa prosedur pengembalian buku seperti biasa. Mulai dari mengecek dan menyocokkan judul buku sesuai data, sampai dengan memeriksa apakah ada kerusakan pada buku-buku tersebut.
“Kau membaca semua ini dalam dua hari?” tanya Mrs.Dorries sedikit kagum. Cailsey hanya mengangguk dan meraih kartu bukti pengembalian yang di sodorkan oleh Mrs.Marcus.
“Kau sepertinya sangat pintar, pantas saja kau terpilih sebagai salah satu siswa perwakilan sekolah. Ku dengar nilai tes mu juga melebihi nilai Justin, apa itu benar?”
“Itu hanya kebetulan.” Balas Cailsey menjaga nada suaranya agar tidak terdengar sombong. Lagipula siapa yang sangka ia bisa mengalahkan sang juara sekolah Justin Bieber? Meskipun itu juga menjadi tujuan Cailsey sejak datang ke Cobham Hall, tapi ia benar-benar tak habis pikir bahwa ia bisa mewujudkannya dalam waktu sesingkat ini.
“Aku harus pergi. Semoga harimu menyenangkan.” Ucap Cailsey kemudian. Ia berdiri dan bergegas keluar dari perpustakaan. Cailsey berniat untuk pergi ke taman belakang sekolah. Ya, itu akan menjadi hal yang bagus untuk mengawali paginya. Lagipula, sudah lama Cailsey tak bersantai di sana.
***
Cailsey McCarden’s View
KAMU SEDANG MEMBACA
Coldest Temperature
FanfictionCailsey McCarden adalah gadis yang dingin, pendiam dan selalu bersikap acuh dengan orang-orang di sekitarnya. Satu-satunya orang yang bisa membuatnya bicara dan tertawa hanyalah Calis, adik sekaligus sahabat untuknya. Namun, ketika kedua orang tua C...