“Jadi ia bersama Courtney?”
Justin mengangguk lemah. Setelah berpikir semalaman, akhirnya lelaki itu memutuskan untuk memberitahukan seluruh temannya tentang masalah ini. Akan sangat tidak adil jika ia merahasiakannya untuk dirinya sendiri, sedangkan hampir semua orang sangat mengkhawatirkan Cailsey.
“Apa dia akan baik-baik saja?” Elise tampak begitu takut. “Terakhir kali Cailsey bersamanya, Courtney mendorongnya hingga ia tidak bisa berjalan selama seminggu.”
Justin juga memikirkan hal itu. Sejak tadi malam sudah banyak pikiran-pikiran buruk di benaknya. Ia tahu Courtney. Justin mengenal Courtney sejak ia masih kecil hingga sekarang. Sejak Courtney masih seorang bocah lelaki yang manis dan sopan hingga berubah menjadi monster seperti saat ini. Bukan hal yang mustahil jika kini ia kembali menyakiti Cailsey. Terlebih lagi gadis itu juga sendirian. Apapun bisa terjadi selama dua hari Cailsey bersama lelaki itu.
Justin menggeleng pelan. Ia harap Courtney memperlakukan Cailsey dengan baik. Meskipun itu sangat mustahil.
“Dia pasti baik-baik saja. Aku akan mencarinya malam nanti.”
“Kami akan ikut membantu.” Skandar berucap dengan yakin. Justin hanya mengangguk. Ia sendiri juga tak ingin pergi menyelamatkan Cailsey sendirian. Dia hanya lelaki biasa yang hampir seluruh hidupnya di habiskan dengan belajar. Justin memang jago berolah raga, tapi tidak dengan bela diri. Ia tak mau mati begitu saja sebelum ia berhasil menyelamatkan Cailsey.
“Kami juga ikut.” Elise kini ikut-ikutan. Kiara, Savanna dan Stella juga mengangguk setuju atas usul Elise.
Justin berdecak tak senang.”Kalian tetap di sini. Biarkan kami yang pergi mencarinya. “
“Kau gila? Bagaimana mungkin aku bisa tenang di sini sementara nasib Cailsey di luar sana belum tentu baik!”
“Dia baik-baik saja!” bentak Justin meninggikan suaranya. Elise terdiam seketika. Connor yang sejak tadi memperhatikan gadis itu hanya tersenyum iba. Ia mengerti perasaan Elise yang ingin ikut menyelamatkan Cailsey, tapi Connor juga setuju dengan pendapat Justin bahwa ini berbahaya.
“Kalian tidak bisa seperti ini! Cailsey adalah saudaraku, aku harus ikut menyelamatkannya!” Elise tampak sedih dan marah dalam waktu yang bersamaan. Matanya mulai memerah dan suaranya juga terdengar buruk.
Skandar menghela napas panjang, sampai kapan masalah-masalah seperti ini terus terjadi?
“Biarkan mereka ikut.” Kata Skandar menengahi, semua orang di kamar itu menatapnya. “Asal kalian berjanji untuk tidak ikut campur dan tetap berada di dalam mobil.”
“Kami setuju.” Balas Elise mantap.
Justin mendengus dan memutar mata. Gadis-gadis ini pasti akan merepotkan, pikirnya dalam hati.
“Tapi, apa kau sudah tahu tempat Courtney saat ini?” Kevin yang sejak tadi diam angkat suara.
Justin mengangguk mantap, dan menatap Skandar. “Kau ingat rumah bekas keluarga Anthony dulu?”
“Yang di pinggir desa itu?”
“Ya. Letaknya tepat di barat sekolah ini. Courtney membawa Cailsey ke tempat itu.”
“Bagaimana kau tahu?” Kiara bertanya.
“Dulu, aku, Courtney dan Skandar selalu bermain di rumah itu. Courtney hanya menyuruhku menyelamatkan Cailsey tanpa memberitahu dimana letak keberadaannya. Dan dari alat pelacak Jake, keberadaan Cailsey adalah beberapa kilometer ke arah barat dari sekolah ini. Sama dengan letak rumah itu. Jadi, mereka pasti berada di sana sekarang. Lagipula itu adalah satu-satunya tempat yang paling di asingkan di Dycrest. Tak ada satu orang pun yang peduli dengan rumah itu sejak pemiliknya pergi.” Jelas Justin panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coldest Temperature
FanfictionCailsey McCarden adalah gadis yang dingin, pendiam dan selalu bersikap acuh dengan orang-orang di sekitarnya. Satu-satunya orang yang bisa membuatnya bicara dan tertawa hanyalah Calis, adik sekaligus sahabat untuknya. Namun, ketika kedua orang tua C...