30. See You!

897 96 8
                                    


Halo aku kembali setelah hiatus hampir 1 tahun:)
Aku ga tau setelah publis cerita ini lagi kalian masih mau baca atau engga.

Happy Reading!🔥

Hari terus silih berganti tetapi Yeonjun tak kunjung menemukan putri kecilnya, hati yang semakin hari semakin resah bahkan tidurnya pun tak nyeyak, waktunya hanya ia habiskan untuk mencari sang putri kecil kesayangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari terus silih berganti tetapi Yeonjun tak kunjung menemukan putri kecilnya, hati yang semakin hari semakin resah bahkan tidurnya pun tak nyeyak, waktunya hanya ia habiskan untuk mencari sang putri kecil kesayangan.

Yeonjun selalu merutukin serta mengutuk dirinya sendiri, ia merasa bodoh karena tak bisa menjaga janjinya sendiri dan amanah dari Tuhan. Kehilangan Yeonjin sama saja dengan kehilangan separuh kehidupan dari dalam dirinya. Yeonji sudah seperti jiwa kedua bagi Yeonjun.

"Hyung makanlah, kuperhatikan akhir-akhir ini kau tak banyak makan." Hueningkai menaru sepiring makanan di hadapan Yeonjun yang tengah melamun sembari menatapi jalanan yang nampak sepi.

"Tidak Hueningkai! Aku sedang tidak selera untuk makan," ucap Yeonjun tanpa mengalihkan pandangannya.

Hueningkai yang mendengarnya hanya bisa tersenyum miris, ia benar-benar tau bahwa rasa sedih yang tengah menyelimuti hyungnya ini benar-benar membuat pria bermata rubah ini menjadi sangat rapuh.

Helaan nafas berat terdengar dari pria berparas bule ini, ia berjalan mendekat kearah hyungnya yang tengah memandang sendu jalanan. Hueningkai menepuk pelan bahu hyungnya kemudian merentangkan tanganya berisyarat memberi ruang agar hyungnya dapat memeluknya dan menumpahkan rasa sedihnya didalam pelukan tersebut. "Hyung aku ini adikmu, ayo menangislah didalam pelukanku!"

Yeonjun yang mendengar itu menjadi terharu lantas saja ia langsung memeluk erat adik kecilnya ini, ia menumpahkan semua tangisannya didalam sana. "Hueningkai, kau memang adiku yang paling menyebalkan!"

"Bibi, kau mau membawaku kemana?" Tanya seorang anak kecil dengan raut wajah ketakutan, sungguh ia bingung dan ia selalu berfikir akan dibawa kemana dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bibi, kau mau membawaku kemana?" Tanya seorang anak kecil dengan raut wajah ketakutan, sungguh ia bingung dan ia selalu berfikir akan dibawa kemana dirinya.

Wanita yang ada disebelah anak kecil ini mengeram kesal, ia melontarkan tatapan tajam dan penuh amarahnya sembari sedikit membentak anak kecil tersebut. "Dengarkan kita akan pergi jauh dari tempat ini dan satu lagi berhenti memanggilku bibi karena aku ini ibumu, ibu kandungmu!"

Anak kecil itu nampak terdiam sesaat, ia berusaha untuk mencerna kalimat dari wanita tersebut. Meski sudah berulang kali diucapkan tetapi anak kecil itu masih saja tidak paham.

"Kau bukan ibuku! Ibuku hanya satu, bunda Yeji dan lagi pula aku tak mengenalmu!" ucapnya dengan raut wajah polos, tetapi hal itu membuat wanita tersebut semakin jengkel.

"Gyuri sayang! Sudah berapa kali ibu bilang aku ibumu, ibu kandungmu. Sekarang sebaikanya kau diam ya"

Anak kecil itu melototkan kedua matanya, ia juga menggelengkan kepalanya dengan cepat seakan menolak pernyatan tersebut.

"Apa!? Bibi apa lagi ini sungguh namaku Yeonji bukan Gyuri!"

"Sekarang aku ingin pulang ke tempatku! Aku ingin kembali kepada ayah Yeonjun dan bunda Yeji!" Rengek anak kecil tersebut yang tak lain dan bukan adalah Yeonji sendiri.

Yeonji ini teriak ia ingin menangis, dalam hati kecilnya ia tak mau ikut wanita ini karena ia tidak pernah kenal dengan wanita yang mengaku sebagai ibu kandungnya ini. Sekarang Yeonji merasa seperti sedang diculik, tapi faktanya ia memang tengah diculik.

Beberapa kali Yeonji merengek untuk dikembalikan ke orang tuanya tapi wanita ini terus-terusan memaksanya, menarik tangannya yang membuat tangan mungilnya menjadi sakit.

"Aduh bibi lepaskan aku, aku ingin pulang!"

"Bibi tanganku sakit, tolong lepaskan! Aku tak ingin kehilangan tanganku, kumohon."

"Bibi biarkan aku pergi. Ayah dan bundaku pasti merindukanku!

"Bibi jangan bawa aku pergi jauh!"

"Ayah Yeonjun bunda Yeji tolong aku!"

Yeonji terus teriak dan teriak akan tetapi tak pernah diidahkan, rasanya ia ingin menangis saja, tapi dia takut wanita ini bertindak semena-mena dan mencelakainya. Yeonji tak ingin pergi dari sini ia hanya ingin bersama ayah dan bundanya. Tetapi, wanita ini seakan tuli dan keras hati ia bahkan tak memperdulikan teriakan yang menuju isakan dari gadis kecil yang tengah ia bawa secara paksa, sungguh ambisinya membutakan semuanya.

 Tetapi, wanita ini seakan tuli dan keras hati ia bahkan tak memperdulikan teriakan yang menuju isakan dari gadis kecil yang tengah ia bawa secara paksa, sungguh ambisinya membutakan semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang perempuan muda tengah duduk termenung sendirian di batu besar yang terletak di tepi sungai, raut wajahnya tersirat rasa kecemasan yang mendalam, bahkan kini hatinya terasa tak tenang.

Di genggamannya terdapat sebuah foto bernuansa putih abu-abu. Didalam foto itu tampak dua orang anak kecil yang tengah tersenyum bahagia seolah-olah tidak ada beban berat yang memikul mereka. Sontak saja hal itu membuat tangisan sang perempuan pecah.

"Daniel, apa perbuatanku selama ini salah?" gumannya yang diiringi dengan tetesan air mata.

"Aku tidak berniat melakukan hal ini kepadamu, tapi jasa wanita itu sangat besar untuk kakakku, jadi maafkan aku Daniel." Ia sesugukan jari-jemarinya mengusap foto itu pelan, bahkan sekarang tenggorokannya terasa begitu nyeri karena berusaha menahan suara tangisannya.

"Sekali lagi maafkan aku."

PCR_ 14 Agustus 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PCR_ 14 Agustus 2021

Young Daddy CHOI YEONJUN ft. HWANG YEJI (Off)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang