"Baiklah kalaau begitu aku mencintaimu Yeji!" ucapnya spontan lelaki itu tersenyum menatap kedua manik mata Yeji.
"Apa!?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keadaan kamar inap Yeonji sedikit ramai, gadis itu tengah di suapi makan oleh Lia, walaupun tadi membujuk Yeonji tidak mudah tapi berkat janji yang di lontarkan oleh Hueningkai pun membuat gairah Yeonji untuk makan jadi tumbuh.
"Makan yang banyak sayang, bukahkan kau ingin sembuh," ucap Lia sambil menyuapi bubur kepada Yeonji.
"Tapi aku sudah kenyang bi!" Keluhnya Lia tertawa kecil lalu ia melirik Hueningkai mengisyaratkan pria bule itu untuk berbicara.
"Yeonji," panggil Hueningkai, "Kalau kau tak mau makan dengan banyak maka kita tidak akan pergi ke disneyland."
Yeonji mendengus pelan,"Eoh paman, tapi aku sudah kenyang," renggeknya.
Yeonji membulatkan kedua matanya sempurna, apa-apaan ini sangat tidak adil pikirnya. Ia tidak mau memakan bubur lagi walau hanya dengan empat suapan saja sudah membuatnya kenyang. Bagaimana dengan disneyland? Dia tidak mau kehilangan kesempatan itu, Yeonji ingin kedisneyland tapi perutnya telah merasa kekeyangan dan Hueningkai menyuruhnya untuk makan lebih banyak, ini membuat Yeonji kesal. Tapi, demi disneyland ia akan memakan bubur itu lagi walau dengan berat hati
"Apa ini, paman Ning ini sangat tidak adil, bibi Lia suapi aku lagi!" ucapnya kesal yang langsung membuat para sahabat ayah dan bundanya tertawa karenanya.
"Ya ampun sangat mengemaskan," ucap Ryujin yang berada disamping Beomgyu. Lantas Beomgyu yang mendengarnya pun langung tersenyum ada pikiran jahil terbesit di otaknya.
"Kenapa? Kau mau anak yang mengemaskan seperti Yeonji? Ayo kita lakukan sekarang!" Ryujin menyentil kuat dahi Beomgyu yang membuat siempunya meringis kesakitan bahkan ia memberikan tatapan horornya kepada pria tampan itu.
"Dasar mesum!, Kita belum sah, jauh-jauh dariku," ucap Ryujin sedikit mendorong Beomgyu ya walaupun posisi mereka tengah duduk di sofa.
"Ya! apa salahku?" dengus Beomgyu kesal. Sekesal-kesalnya Beomgyu kepada Ryujin itu tak akan membuat cintanya pudar, mungkin kian bertambah.
"Kalian berdua jangan bermesraan di depan anak kecil!" Pekik Taehyun sontak kedua orang yang dimaksud pun melontarkan tatapan tajam mereka.
"Apa? Siapa yang bermesraan?" Pekik Ryujin tak mau kalah. Hal itu membuat nyali Taehyun sedikit menciut, bahkan ia mencoba menahan mulutnya agar tidak mengucapkan kata-kata yang dapat memicu Ryujin untuk melemparkan pukulan andalannya.
Beomgyu yang melihat wajah Taehyun hanya terkekeh geli, tak biasanya sahabatnya yang terlihat gantleman ini menciut karena pekikan melengking dari seorang Ryujin, bahkan Beomgyu tau apa yang sedang Taehyun pikirkan.
