Typo? Mon maap manusiawi:v
Selamat membaca💜
Sejak hari dimana ia menemukan kertas misterius itu, Yeonjun menjadi khawatir, cemas, dan takut. Ia bahkan selalu merutuki dirinya sendiri.
Dirinya khawatir jika kertas-kertas teror aneh yang ia temukan seperti beberapa hari yang lalu itu kian menumpuk buktinya dalam beberapa hari terakhir berselang dari kejadian tersebut, Yeonjun telah mendapatkan lebih dari 15 kertas.
Cemas? Tentu saja! Dirinya tengah di teror terlebih lagi ini menyangkut sang putri tercinta mana sebentar lagi ia akan menikah, terkadang Yeonjun berfikir jika memang sosok yang tengah menerornya ini orang jahat dan sangat membahayakan? Tentu saja ia akan mengambil tindakan hukum. Yeonjun benar-benar tidak mengerti apa mau dari si peneror tersebut. Pria itu bahkan tidak bisa tidur dengan tenang akhir-akhir ini, 24/7 jam ia habiskan dengan berjaga-jaga disekitar Yeonji.
Takut, iya! Yeonjun takut. Dirinya dikalang kabut ketakutan yang akut memikirkan nasib putrinya, ya meskipun bukan putri kandung ikatan batin Yeonji dan Yeonjun telah terikat begitu kuat, bahkan isting seorang ayah dan anak telah membenam lekat dalam diri mereka.
Ia mengeram kesal menatap lekat wajah kacaunya di cermin wastafel. Huh sekacau itukah dirinya? Bukti cintanya kepada sang putri tak diragukan lagi, "Apapun yang terjadi Yeonji harus tetap aman." Yeonjun selalu bersikekeuh seperti itu.
Yeonjun membasuh wajahnya dan ketika selesai ia harus buru-buru keluar menuju kekamar Yeonji di mana saat ini gadis kecil itu tengah belajar bersama sang guru pribadi, Tzuyu. Karena memantau Yeonji adalah pekerjaan barunya saat ini.
"Ayah kemari!" Entah bagaimana caranya si gadis kecil mengetahui sang ayah, apakah karena insting yang kuat diantara mereka atau si gadis kecil tak sengaja melihat sang ayah? Mungkin saja bukan?
Yang dipanggil hanya dapat menampilkan senyum palsu dibalik topeng kebahagiaan, bagaimana pun juga ia tak ingin putrinya merasa tidak aman.
"Ada apa?" Ia bertanya dengan langkah gagah kemudian menyelusup masuk.
Si kecil manis berlari kearah sang ayah, memeluknya erat sambil memaerkan sebuah kertas yang terlah penuh noda coretan yang indah.
"Aku mendapatkan nilai sempurna untuk hasil gambaranku," Gadis kecil itu memamerkan deretan gigi putih nan rata, ditambah dengan senyum manis yang begitu mengemaskan.
"Wah itu luar biasa! Ayah bangga!" Tangan Yeonjun mengusap pelan kepala Yeonji, "Kau harus tau, dulu ayah tak seperti dirimu, ayah tak pandai mengambar sampai-sampai nenekmu membawa ayah ke kelas seni."
"Benarkah?"Matanya berbinar penuh penasaran, seolah mengisyaratkan agar sang ayah melanjutkan cerita lebih banyak.
"Kau ingin ayah menceritakan lebih banyak?" Gadis kecil itu mengangguk lucu, "Hmm sepertinya nanti saja ya," ucap Yeonjun sembari melirik kearah Tzuyu yang sibuk mengotak-atik ponselnya. Boleh kalau Yeonjun curiga dengan Tzuyu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy CHOI YEONJUN ft. HWANG YEJI (Off)
FanfictionAku akan berusaha jadi ayah yang baik buat Yeonji:) -choiyeonjun Cr. 15 September 2019 This story is purely the result of the idea of my mind